Jakarta, FORTUNE – PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (ExxonMobil) atau EMLI terus mendukung industri manufaktur nasional dengan menggarap potensi bisnis dari industri pengolahan dan pengemasan. Apalagi, memasuki paruh kedua 2025, lanskap manufaktur Indonesia tercatat tetap berada di jalur ekspansi, menandakan permintaan domestik yang masih bergerak dan kapasitas produksi yang terjaga.
Hal itu juga tercermin pada Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia yang tetap di atas ambang 50, yakni 50,4 pada September 2025. Sedangkan, Indeks Kepercayaan Industri (IKI) senilai 51,84 pada Juni 2025.
“Industri pengolahan dan pengemasan Indonesia menghadapi tekanan besar dari persaingan regional dan produk luar negeri yang lebih murah. Untuk bisa bertahan dan unggul, pelaku industri perlu menjalankan produksi yang efisien salah satunya melalui produk pelumas seperti Mobil DTE 10 Excel™ Series,” kata Presiden Direktur EMLI, Syah Reza saat ditemui di Jakarta, Selasa (21/10).
Reza menjelaskan, manfaat nyata solusi pelumasan ExxonMobil di sektor pengolahan dan pengemasan juga terbukti melalui studi kasus bersama sebuah perusahaan manufaktur yang mengoperasikan lebih dari 600 unit mesin injection molding dengan konsumsi energi tinggi.
“Dengan beralih ke Mobil DTE 10 Excel 68, perusahaan berhasil menurunkan suhu operasi pelumas hidrolik sebesar 8,3°C, memperpanjang usia pakai pelumas hingga dua kali lipat, dan meningkatkan efisiensi energi sekitar 10 persen,” kata Reza.