Jakarta, FORTUNE – Ford Motor Company mengambil langkah restrukturisasi bisnis dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ribuan karyawannya. Produsen otomotif dari Amerika Serikat (AS) ini berdalih efisiensi adalah bagian dari upaya untuk berfokus pada bisnis kendaraan listrik.
Menurut laporan The Verge, dikutip Rabu (24/8), Ford memberhentikan 3.000 karyawan dan pekerja kontrak. Pemangkasan karyawan ini terutama berlaku di wilayah operasional Amerika Serikat, India, dan Kanada.
Informasi pemangkasan pegawai tersebut disampaikan melalui sebuah email yang ditandatangani oleh Executive Chairman Bill Ford dan Chief Executive Jim Farley.
“Seperti yang telah kita diskusikan dalam beberapa bulan terakhir, itu berarti mengatur kembali sumber daya, dan menangani struktur biaya kami yang tidak kompetitif versus pesaing tradisional dan baru,” demikian isi surat pimpinan Ford.
Juru Bicara Ford, T.R Reid, menyatakan PHK akan lebih banyak terjadi di Ford Blue karena merupakan lini bisnis terbesar di perusahaan.
Ford awal tahun ini secara khusus membentuk divisi Ford Blue dan Ford Motor E. Dalam pengumumannya, Ford Blue, yang menangani kendaraan berbasis bahan bakar, akan berfokus mencapai pertumbuhan dan profitabilitas. Sedangkan, Ford Motor E bakal berupaya mempercepat inovasi dan pengiriman kendaraan listrik.