BUSINESS

Jual IKEA Sentul, HERO Berencana Lepas Aset Lain Selama Pandemi

Manejemen HERO jajaki divestasi aset properti.

Jual IKEA Sentul, HERO Berencana Lepas Aset Lain Selama PandemiShutterstock/Charista Potos
02 September 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Hero Supermarket Tbk atau HERO mengumumkan penjualan IKEA Sentul City kepada PT Archipelago Property Development (ADP) senilai Rp280 miliar pada 27 Agustus 2021. Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, manajemen HERO mengatakan gerai tersebut hanya salah satu dari sejumlah aset yang akan dilepas.

"Menyusul pengumuman ini, perseroan telah menjajaki divestasi sejumlah properti yang dimiliki," tulis manajemen dikutip Fortune Indonesia, Kamis (2/9).

Selama ini IKEA Sentul disewakan HERO kepada anak perusahaannya yaitu PT Rumah Mebel Nusantara atau RUMAH melalui perjanjian sewa-menyewa. Setelah dijual kepada APD, toko tersebut akan disewakan kembali kepada RUMAH.

"Ini dilakukan demi memberikan fleksibilitas neraca lebih baik untuk menunjang jalannya kegiatan usaha selama pandemi Covid-19 serta inisiatif pertumbuhan masa depan," jelas manajemen.

Sebagai catatan, APD merupakan perusahaan yang terafiliasi HERO. Mayoritas saham APD dipegang oleh The Dairy Farm Company Ltd sebesar 75 persen dan sisanya—atau 25 persen—oleh Mulgrave Corporation B. Dairy Farm merupakan perusahaan ritel asal Hongkong yang juga pengendali HERO. 

"Direksi dan dewan komisaris perseroan menyatakan bahwa transaksi merupakan transaksi afiliasi dan transaksi tidak mengandung benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam POJK 42/2020," ungkap manajemen.

Utang Meningkat

Menurut manajemen, kondisi perdagangan yang menantang akibat pandemi Covid-19 dan lemahnya kinerja perekonomian mengakibatkan tekanan keuangan pada 2020 dan 2021. 

Sebelum melepas aset IKEA Sentul, HERO juga menutup seluruh gerai Giant miliknya sejak tahun lalu. "Posisi neraca keuangan HERO telah menurun secara signifikan selama 12 bulan terakhir dengan membukukan posisi kas bersih sebesar Rp168 miliar pada tanggal 31 Desember 2020," ungkap manajemen.

Selanjutnya, perseroan melaporkan posisi utang bersih sebesar Rp463 miliar pada 31 Desember 2020. Setelah tinjauan bisnis strategis terperinci, pada Mei 2021 HERO memutuskan untuk mengubah pendekatan perdagangannya dengan meningkatkan merek dagang IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket. 

Jual Aset Giant

Sebelumnya, pada 25 Mei, perseroan mengumumkan akan menutup seluruh gerai Giant dan beralih ke bisnis yang lebih menguntungkan. Nantinya sebagian toko yang ditutup akan dikonversi menjadi Hero Supermarket dan IKEA, sementara sebagian lainnya akan dijual.

"Perseroan sedang bernegosiasi dengan pihak ketiga mengenai potensi pengalihan kepemilikan sejumlah gerai Giant. Namun, saat ini kami tidak dapat memastikan berapa banyak toko gerai yang akan berhasil dijual ke pihak ketiga," demikian manajemen dalam keterangan resmi pada pertengahan Juni. 

Namun, dalam laporan keuangan semester I-2021, manajemen mengatakan proses penutupan gerai Giant masih berlangsung hingga Juli 2021. "Perusahaan masih dalam tahap proses penutupan toko dengan melakukan beberapa kegiatan, di antaranya konversi menjadi toko Hero, penjualan aset toko, dan novasi sewa toko kepada pihak ketiga lainnya," jelas HERO.

Related Topics