Humpuss Akan Akuisisi 10 Kapal Baru Sepanjang 2025

Menyoal kinerja, PT Humpuss Maritim Internasional Tbk membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar US$368.603 atau naik 2,9 persen dari tahun sebelumnya, yakni dari US$12,69 juta pada 2023 menjadi US$13,06 juta di 2024. Kinerja positif ini didorong oleh peningkatan performa di seluruh unit bisnis perusahaan.

“Adanya peningkatan signifikan dalam permintaan jasa pengangkutan bahan kimia seperti asam sulfat dan metanol memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan di sektor ini selama 2024,” ujar Tirta.

Capaian tersebut menunjukkan keberhasilan strategi pertumbuhan berkelanjutan perusahaan, serta efektivitas ekspansi yang dijalankan, sehingga semakin memperkuat posisi Humpuss sebagai pemain penting dalam industri pelayaran nasional. Pertumbuhan ini sekaligus mencerminkan konsistensi perusahaan dalam menjaga peningkatan laba melalui efisiensi dan ekspansi pasar yang efektif.

Total pendapatan perusahaan sepanjang 2024 mencapai US$127,68 juta atau naik 20,02 persen dari sebelumnya US$106,38 juta pada 2023. Dari sisi laba kotor, Humpuss juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 6,93 persen menjadi US$31,16 juta, dari US$29,14 juta di tahun sebelumnya.

Tirta menjelaskan, peningkatan signifikan pada sektor transportasi kimia mencapai 72,11 persen dibanding tahun lalu. Selain itu, pendapatan dari sektor marine support juga meningkat sebesar 8,40 persen, turut memberikan kontribusi positif terhadap performa perusahaan. “Time charter untuk seluruh kapal tunda memberikan dorongan tambahan terhadap kenaikan pendapatan,” ujarnya.

Sepanjang 2024, Humpuss Maritim aktif memperluas jangkauan operasional dengan menambah armada, khususnya di segmen kapal pengangkut bahan kimia dan kapal tunda. Investasi strategis ini tidak hanya memperkuat daya saing perusahaan, tetapi juga mendorong pertumbuhan jangka panjang di tengah dinamika industri maritim. Keberhasilan mempertahankan profitabilitas juga ditopang oleh efisiensi biaya dan pengelolaan risiko yang optimal. Digitalisasi proses operasional, optimalisasi rute pelayaran, serta penerapan teknologi pemantauan armada menjadi faktor pendukung utama dalam pencapaian kinerja.