Jakarta, FORTUNE – Institute for Essential Services Reform (IESR) berpendapat bahwa peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Indonesia seiring lonjakan harga komoditas batu bara global dapat dimanfaatkan untuk mendorong percepatan transisi energi di Indonesia.
Program Manager Transformasi Energi IESR, Deon Arinaldo mengatakan bahwa alokasi keuntungan lebih yang didapatkan sektor batu bara Indonesia dapat menggabungkan dua strategi penting di sektor energi. Pertama, bagaimana kenaikan harga ini bisa mengurangi beban negara, seperti subsidi listrik. Kedua, untuk penyediaan energi baru terbarukan bagi kebutuhan energi masyarakat kelas menengah ke bawah.
“Jadi, support negara bukan berupa subsidi listrik yang umum lewat Perusahaan listrik negara (PLN), tapi langsung diberikan ke masyarakat yang membutuhkan dengan misalnya membangun (pembangkit listrik) mikrohidro, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dan sebagainya,” ujarnya dalam webinar ‘Tren Komoditas Batu bara dan Implikasi pada Transisi Energi Indonesia’ pada Kamis (30/6).
Dengan demikian, ketersediaan energi tetap terjaga dan membuat kenaikan harga komoditas lainnya dapat lebih terkendali. “Di sisi lain, kita juga masih bisa mengurangi emisi karbon dengan sangat signifikan dengan biaya yang lebih efisien,” katanya.