Jakarta, FORTUNE - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melaporkan, Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada Mei 2025 naik menjadi 52,11 poin, mengalami peningkatan 0,21 poin dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Meski secara tahunan angka tersebut lebih rendah dibandingkan Mei 2024 yang mencapai 52,50 poin, tapi posisi IKI yang tetap berada di atas ambang batas 50 menjadi indikasi bahwa industri manufaktur masih berada dalam fase ekspansi.
“Nilai ini menunjukkan bahwa kinerja sektor manufaktur Indonesia masih terus tumbuh. Angka di atas 50 mencerminkan aktivitas industri yang sedang berkembang,” kata Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arief, dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual, Selasa (27/5).
Dari total 23 subsektor industri pengolahan yang diamati, 21 subsektor mencatatkan ekspansi, menyumbang 95,7 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri pengolahan nonmigas pada kuartal I-2025. Dua subsektor dengan indeks tertinggi adalah Industri Alat Angkutan Lainnya (KBLI 30) dan Industri Pengolahan Tembakau (KBLI 12).
Sementara itu, dua subsektor yang masih mencatatkan kontraksi adalah industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki (KBLI 15) serta industri peralatan listrik (KBLI 27).
IKI disusun berdasarkan tiga variabel utama: pesanan baru, produksi, dan persediaan produk. Pada Mei 2025, variabel pesanan baru menjadi motor penggerak utama dengan peningkatan 2,13 poin ke level 51,77. Di sisi lain, nilai IKI variabel produksi mengalami perlambatan 2,09 poin menjadi 52,43, dan nilai IKI variabel persediaan produk melambat 1,15 poin menjadi 52,48.