Jakarta, FORTUNE - Bukalapak resmi menjadi unicorn pertama Indonesia yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan e-commerce yang menggunakan kode saham BUKA itu menawarkan 25.765.504.851 lembar saham dengan target dana penawaran umum senilai Rp21,90 triliun.
Aksi korporasi itu diproyeksi menjadi IPO lokal terbesar dalam 13 tahun terakhir. Jumlah saham yang ditawarkan pun merupakan terbesar yang pernah dilakukan perusahaan rintisan di Asia Tenggara.
CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin, dalam konferensi pers virtual pada Jumat, (9/7) menjelaskan IPO ini juga akan menjadi tonggak sejarah bagi perseroan. Sejak awal, Bukalapak punya visi untuk membuat Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) naik kelas.
Lewat IPO ini, BUKA akan menggunakan dana sekitar 66% untuk modal kerja, sekitar 15% akan dialokasikan untuk entitas anak perseroan, PT Buka Mitra Indonesia, 15% untuk PT Buka Usaha Indonesia, dan 15% untuk Buka Investasi Bersama. Lalu 1% untuk PT Buka Pengadaan Indonesia, 1% untuk Bukalapak Pte Ltd, dan 1% untuk PT Five Jack Indonesia.
Begitu perdagangan saham dibuka pada Jumat (6/8), harga saham BUKA langsung menyundul ke batas atas auto rejection (ARA). Pada sekitar pukul 9.10, harga saham BUKA terpantau sudah mentok di Rp 1.060, alias melejit 24,71%.
Nilai perdagangannya tercatat sudah lebih dari Rp 360 miliar dengan jumlah saham yang diperdagangkan lebih dari 3,4 juta lot. Bukalapak sendiri menawarkan saham perdananya di batas atas dari kisaran penawaran, yakni di Rp 850 per saham.
Lalu, bagaimana cara membeli saham IPO Bukalapak?