Jakarta, FORTUNE - PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD), emiten produsen furnitur dan komponen bangunan, membukukan pendapatan sebesar Rp2,15 triliun pada sembilan bulan pertama 2025, naik 0,8 persen dalam setahun (YoY) berbanding Rp2,13 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.
Menurut keterangan resmi, kinerja tersebut ditopang oleh permintaan ekspor yang stabil dalam produk building components serta peningkatan segmen set-up furniture melalui peluncuran jenama e-commerce baru.
Segmen ekspor masih mendominasi penjualan perseroan, dengan total pendapatan Rp2,13 triliun, naik 1,4 persen (YoY). Segmen ini disumbang oleh building component Rp1,76 triliun, set up furniture Rp263,04 miliar dan knock down furniture Rp106,80 miliar.
Sementara itu, segmen domestik berkontribusi Rp18,35 miliar, turun 29,4 persen (YoY).
Secara terperinci, building component menyumbang Rp7,06 miliar, set up furniture Rp 9,26 miliar, dan knock down furniture Rp2,06 miliar.
Segmen building components menjadi penopang utama kinerja WOOD, didukung permintaan dari pasar konstruksi dan renovasi perumahan di Amerika Serikat.
Sejalan dengan peningkatan pendapatan, WOOD menunjukkan peningkatan laba bersih sebesar 11,3 persen menjadi Rp109,5 miliar.
Penurunan US fed-rate dinilai mulai mendorong aktivitas konstruksi dan renovasi perumahan, yang berpotensi meningkatkan permintaan komponen bangunan sebagai penggerak utama ekspor, dengan kontribusi stabil dari produk barang-barang perabotan rumah.
Kondisi makro yang menunjang, ditambah dengan peningkatan musiman pada periode Thanksgiving, Natal, dan Tahun Baru, diperkirakan akan memperkuat kinerja ekspor pada kuartal-IV 2025, terutama didorong oleh komponen bangunan dan peningkatan pengiriman mebel selama periode liburan.
Pada saat yang sama, inisiatif diversifikasi WOOD terus menunjukkan kemajuan; ekspor flooring ke Eropa meningkat secara bertahap sejak pengiriman pertama; ekspor outdoor furniture berbahan aluminium sudah mulai berjalan; dan pengiriman perdana ke Timur Tengah tetap sesuai target untuk kuartal-IV 2025, menyasar pasar dengan potensi impor furnitur sekitar US$6 miliar–7 miliar per tahun.
