Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Colloseum in Rome/Pixabay

Jakarta, FORTUNE - Perkembangan halal lifestyle, termasuk di sektor pariwisata halal menjadi daya tarik bagi negara-negara di dunia. Namun, studi akademis yang dipresentasikan di Forum Ekonomi Islam Turin mengatakan, Italia terancam kehilangan peluang pendapatan besar pariwisata halal.  Apa sebabnya?

Studi Departemen Manajemen Universitas Turin yang dipimpin oleh Paolo Biancone dan Silvana Secinaro mengungkap, Italia tidak memiliki pendekatan menyeluruh untuk menciptakan jaringan perhotelan halal luas yang akan menarik wisatawan Muslim.

Dilansir dari Breaking Latest News pada Kamis (4/11), pariwisata di Italia menyumbang 13,2 persen dari PDB nasional, dengan nilai ekonomi 232,2 miliar euro yang berasal dari seni, makanan, mode, museum, dan belanja.

Daya saing pariwisata halal Italia rendah

Menurut para peneliti, di pasar pariwisata halal internasional, daya saing Italia sangat rendah. Bahkan, Italia tidak masuk dalam 10 besar destinasi dalam Global Muslim Travel Index. Posisi tersebut jauh di bawah Jerman dan Prancis, negara Eropa yang telah mempromosikan wisata halal.

Pasar pariwisata Islam pra-pandemi diperkirakan bernilai sekitar US$220 miliar. Namun, angka ini diperkirakan akan berlipat ganda dengan cepat karena peningkatan demografis populasi Muslim serta kelas menengah yang tumbuh.

Peneliti Turin menyebutkan pada tahun 2000, musafir Islam berjumlah sekitar 25 juta, tetapi pada tahun 2020 meningkat menjadi 158 juta di seluruh dunia. 

Diharapkan pada tahun 2026, nilai pendapatan wisatawan Muslim akan mencapai US$300 miliar Amerika. Akan tetapi, Italia hampir sepenuhnya tidak berpeluang menarik segmen pasar ini.

“Italia membanggakan sekitar 58,3 juta turis per tahun dari seluruh dunia. Menjadi negara yang luar biasa kaya akan tempat dan monumen yang menceritakan pertemuan berabad-abad dan perpaduan antara budaya Barat dan Muslim, Italia harus menjadi salah satu tujuan pertama turis Muslim,” kata Biancone, dilansir Arab News, Kamis (4/11).

Sayangnya, Italia tidak memiliki pendekatan keseluruhan yang mampu menciptakan jaringan perhotelan luas yang memperhitungkan kekhasan pariwisata, khususnya yang memiliki kebutuhan khusus. Komentar Biancone muncul di forum keuangan Islam yang diselenggarakan di Turin antara kamar dagang lokal dan universitas.

Berbagai masalah mempengaruhi wisata halal Italia

Editorial Team

Tonton lebih seru di