JP Morgan Investasikan £200 Juta di Glencore, Aktivis Lingkungan Marah

Jakarta, FORTUNE - Salah satu bank terbesar di dunia, JP Morgan, telah mempromosikan dana lingkungan dan "berkelanjutan" kepada nasabahnya, yang ternyata menginvestasikan lebih dari £200 juta di raksasa tambang Glencore. Demikian dilansir The Guardian, Rabu (3/3).
Investasi etis kini menjadi bisnis besar bagi JP Morgan dan lembaga keuangan lainnya, dengan investasi "berkelanjutan" global diperkirakan melampaui US$40 triliun pada 2030. Namun, industri ini menghadapi pengawasan ketat terkait aturan investasi berbasis lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).
Beberapa dana "berkelanjutan" JP Morgan berinvestasi di Glencore, perusahaan dagang komoditas yang terdaftar di London dan dikritik atas operasinya di sektor batu bara Afrika Selatan. Investigasi oleh Bureau of Investigative Journalism, Voxeurop, dan Daily Maverick mengungkapkan keterlibatan Glencore dalam pelanggaran lingkungan.
JP Morgan Asset Management memiliki lebih dari 500 dana bertema lingkungan dan berkelanjutan, termasuk dana solusi perubahan iklim dan dana perawatan kesehatan global. Namun, aturan saat ini masih memungkinkan investasi di perusahaan yang dikritik atas dampak lingkungannya.
Untuk banyak dana berkelanjutan, JP Morgan mensyaratkan minimal 51 persen investasi memiliki dampak lingkungan dan sosial positif, sementara 49 persen sisanya bebas dari batasan tersebut.
Jakob Thomä, CEO Theia Finance Labs, mengatakan, "Mayoritas investor ritel, menurut saya, akan merasa tertipu jika mengetahui bahwa kriteria tersebut digunakan untuk melabeli sesuatu sebagai dana berkelanjutan."
Ia menambahkan bahwa beberapa dana berkelanjutan mungkin melanggar hukum Uni Eropa, yang menyatakan bahwa praktik yang "menipu atau berpotensi menipu konsumen rata-rata" tergolong menyesatkan.
Dana berkelanjutan JP Morgan mengecualikan perusahaan dengan lebih dari 20 persen pendapatan dari batu bara termal. Meskipun Glencore adalah salah satu perusahaan batu bara terbesar, pendapatannya dari batu bara masih di bawah ambang batas tersebut. Namun, hampir setengah dari keuntungannya berasal dari pertambangan batu bara.