Produsen otomotif Cina, Geely bidik penjualan 5 juta mobil pada 2027 (dok. Geely Global)
Hosianna juga menambahkan, selera konsumen di Indonesia itu selalu sejalan dengan infrastruktur. Untuk itu, penjualan brand brand kendaraan hybrid masih mendominasi karena dua alasan. Pertama, karena teknologinya yang lebih irit dan segmen harganya juga lebih terjangkau. Kedua karena minat masyarakat yang tinggi.
“Secondary market untuk hybrid sudah terbentuk. EV lumayan tantangannya baik dari infrastruktur, juga dari historisnya yang masih belum terlalu lama dibanding hybrid,” katanya.
Global Alliance Strategy Director Bank Danamon, Jin Yoshida menjelaskan, Danamon dan MUFG Group tidak hanya menawarkan kendaraan merk Jepang. Pihaknya mendukung semua produsen dan brand, termasuk untuk hybrid dan EV. Dengan demikian, masyarakat bisa memiliki preferensi sesuai dengan kebutuhan dan selera.
Jin menambahkan, untuk kendaraan dari Tiongkok, pihaknya menyadari penetrasi ke pasar otomotif Indonesia cukup signifikan. Secara global, MUFG Group memiliki cabang di Tiongkok, bersinergi dengan asosiasi perusahaan negara tersebut, dan bertukar pikiran untuk saling membantu ekonomi Indonesia dan Tiongkok.