Jakarta, FORTUNE - Menjelang Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) pada 12 Desember, aktivitas masyarakat di platform digital terus meningkat. Antrean promo, diskon musiman, hingga transaksi cepat kerap membuat pengguna lengah dalam menghadapi potensi kejahatan siber.
Di sisi lain, ancaman penipuan daring menunjukkan tren mengkhawatirkan. Otoritas Jasa Keuangan melalui Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) mencatat lebih dari 274.000 laporan penipuan sepanjang November 2024 hingga September 2025, dengan total kerugian publik mencapai Rp6,1 triliun. Pola serangan digital juga semakin beragam, mulai dari phishing, akun layanan pelanggan palsu, rekayasa sosial, hingga kejahatan berbasis kecerdasan buatan.
Peringatan Hari Keamanan Komputer yang jatuh pada 30 November menjadi momentum penting untuk menyoroti perlunya dua pendekatan sekaligus: masyarakat perlu memilih platform yang benar-benar tepercaya dan aman, serta meningkatkan literasi keamanan digital agar mampu mengenali dan menghindari modus penipuan yang terus berkembang.
Sebagai respons terhadap meningkatnya risiko tersebut, Blibli menegaskan kembali komitmennya menjaga keamanan sistem dan data pengguna. PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli) dan PT Global Distribusi Pusaka (GDPu) kembali mempertahankan sertifikasi ISO 27001:2022, standar internasional untuk manajemen keamanan informasi.
IT GRC Manager Blibli, Yosua Sugianto, mengatakan Blibli menjadi e-commerce pertama di Indonesia yang memperoleh ISO 27001 sejak Desember 2019. Perusahaan juga mempertahankan ISO 27701:2019, standar tata kelola privasi data yang selaras dengan UU Perlindungan Data Pribadi (UU No. 27/2022) dan regulasi global seperti GDPR. Resertifikasi ini menjadi bukti konsistensi Blibli dalam menerapkan tata kelola keamanan dan privasi sesuai standar global.
“Blibli terus memperkuat pertahanan siber dan memastikan setiap transaksi pelanggan berlangsung aman dan terlindungi. Pembaruan sertifikasi ISO 27001:2022 dan ISO 27701:2019 menjadi bukti komitmen kami dalam menjaga keamanan informasi dan privasi data konsumen," ujarnya, dalam keterangan resmi, Selasa (2/12).
Namun, menurutnya keamanan yang optimal hanya dapat dicapai melalui kolaborasi. Artinya, pengguna juga perlu menjalankan praktik keamanan digital yang baik. Dua standar ISO tersebut memastikan perlindungan di seluruh titik interaksi pelanggan, mulai dari proses masuk aplikasi, pembayaran, komunikasi dengan layanan pelanggan, hingga pengalaman di toko fisik, dengan sistem berlapis yang menjaga kerahasiaan, integritas, ketersediaan data, serta tata kelola privasi yang lebih kuat.
Sejumlah strategi menjelang Harbolnas juga dilakukan, di antaranya kerja sama keamanan digital dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Dari sisi edukasi publik, Blibli rutin meningkatkan literasi keamanan pelanggan melalui kampanye anti-phishing, panduan mengenali kanal resmi, larangan membagikan OTP, serta imbauan terkait penawaran mencurigakan. Upaya pencegahan dasar ini menjadi garis pertahanan pertama sebelum pengguna melakukan transaksi.
Dengan kombinasi penguatan perlindungan data dan kewaspadaan pengguna yang meningkat, ekosistem digital yang lebih aman bagi masyarakat diharapkan terbentuk menjelang puncak musim belanja akhir tahun.
