Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Banyak Ibu Tertipu Scam Belanja Online, Kerugian Capai Rp988 Miliar

CD106909-FDFF-4540-ACA6-2D3E072E2B94_1_105_c.jpeg
Puncak Bulan Inklusi Keuangan 2025 di Purwokerto, Sabtu (18/10)/Dok Fortune IDN
Intinya sih...
  • Ibu-ibu rumah tangga banyak tertipu scam belanja online, total kerugian mencapai Rp988 miliar dalam setahun.
  • Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) menerima 52 ribu aduan masyarakat terkait penipuan scam belanja online, dengan rata-rata kerugian Rp18,3 juta per orang.
  • Modus scam semakin canggih dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI), OJK melakukan program Bulan Inklusi Keuangan untuk meningkatkan literasi dan kesadaran masyarakat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Purwokerto, FORTUNE – Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi mengungkapkan, saat ini masih banyak wanita atau ibu-ibu rumah tangga yang tertipu oleh kejahatan scam dengan modus belanja online. Tak tanggung-tanggung, OJK bahkan mencatat total kerugian masyarakat akibat scam belanja online ini mencapai Rp988 miliar dalam setahun.

“Banyak yang menjadi korban scam belanja online itu ibu-ibu. Karena ibu-ibu kalau belanja online cari yang murah, kalau harganya berbeda 2 ribu atau 3 ribu (lebih murah) sudah check out semua gitu ya. Nah ini juga banyak sekali yang kemudian terkena scam,” kata Friderica pada acara Puncak Bulan Inklusi Keuangan 2025 di Purwokerto, Sabtu (18/10).

OJK melalui Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) juga telah menerima 52 ribu aduan masyarakat terkait penipuan scam dengan modus belanja online. Dari data itu, lanjut Friderica, rata-rata kerugian dari setiap pelapor mencapai Rp18,3 juta per orang.

Bupati Banyumas sempat jadi korban scam dengan AI

Ilustrasi scam (freepik.com)
Ilustrasi scam (freepik.com)

Wanita yang akrab dipanggil Kiki ini juga mengungkapkan berbagai modus scam semakin canggih dengan memanfaatkan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Untuk itu masyarakat diimbau untuk semakin waspada terkait berbagai modus penipuan.

“Pemanfaatan AI untuk kejahatan digital semakin marak. Karena itu, literasi dan edukasi keuangan sangat penting agar masyarakat bisa menghindari berbagai modus penipuan,” kata Kiki.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono bahkan bercerita sempat menjadi korban scam dengan AI yang memanfaatkan fotonya untuk menipu kerabatnya. “Ada yang pakai nama saya, (meminta) duit mau jual mobil, dan minta di DP sampai ada yang kena Rp5 juta. Tadi barusan, ada juga berani video call dengan AI, dan yang ngomong (di AI) itu seperti saya,” ujar Sadewo.

Dengan demikian, dirinya berharap dengan adanya program Bulan Inklusi Keuangan dari OJK mampu meningkatkan literasi dan kesadaran masyarakat Purwakarta terkait inklusi keuangan. 

Seperti diketahui, sejak 1 Januari 2025 hingga 30 September 2025, OJK telah menyelenggarakan 4.736 kegiatan edukasi keuangan yang menjangkau 7.094.592 peserta di seluruh Indonesia. Program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) juga telah diselenggarakan sebanyak 38.396 program yang telah menjangkau 206.072.665 peserta/viewers. Kegiatan tersebut terdiri atas Edukasi Keuangan secara langsung sebanyak 23.760 kegiatan serta Edukasi Keuangan Digital sebanyak 14.636 konten.

Upaya peningkatan inklusi dan literasi keuangan tersebut didukung oleh penguatan program inklusi keuangan melalui kolaborasi dalam Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di 38 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota di Indonesia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us

Latest in Finance

See More

Banyak Ibu Tertipu Scam Belanja Online, Kerugian Capai Rp988 Miliar

18 Okt 2025, 17:49 WIBFinance