Jakarta, FORTUNE - Mayoritas koin kripto berada pada zona merah pada perdagangan kemarin, Kamis (27/2). Penurunaan aset ini disinyalir merupakan imbas dari peretasan platform perdagangan kripto, Bybit.
Dilansir dari CoinMarketCap, Bitcoin mengalami penurunan tajam sekitar 11,40 persen dalam sepekan terakhir ke level US$86.336 per koin. Kemudian Ethereum (ETH) merosot 14,09 persen dalam sepekan ke level US$2.353 per koin.
Solana juga mengalami penurunan dengan persentase 18,85 persen pada sepekan ke level US$140,50 per koin. Lalu, Dogecoin (DOGE) turun tajam 17,44 persen ke level US$0,2097 per koin.
Selain keempat koin tersebut, hampir semua koin kripto di CoinMarketCap mengalami penurunan drastis hanya dalam waktu seminggu terakhir.
Analis kripto di Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, mengatakan faktor penurunan tersebut terjadi karena ketidakpastian makroekonomi, arus keluar dari ETF, serta dampak peretasan Bybit.
Ia menjelaskan Amerika Serikat mengalami inflasi yang lebih tinggi dari ekspektasi, yakni mencapai 3 persen secara tahunan (YoY). Atas indikasi itu, muncul kekhawatiran bahwa bank sentral Amerika Serikat, Fed, akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama.
Ditambah lagi, Presiden Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif baru untuk Kanada dan Meksiko, yang mulai berlaku pada 2 April, serta tarif 25 persen untuk Uni Eropa yang akan segera diterapkan.
Kebijakan tersebut kemudian memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi global, dan mendorong aksi jual aset berisiko, termasuk kripto.
"Investor lebih memilih aset safe-haven seperti dolar AS dan obligasi dibandingkan aset volatil seperti Bitcoin dan altcoin," katanya kepada Fortune Indonesia, Kamis (27/9).