Dalam keterangannya, perseroan juga melaporkan sejumlah progres proyek yang sedang berjalan.
Pada proyek hilirisasi batu bara misalnya, sejalan dengan visi menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang peduli lingkungan, PTBA berkomitmen mendorong hilirisasi batu bara dan menjaga ketahanan energi nasional. Rencana tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) 2017.
Sedangkan terkait pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), perusahaan melalui PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) sebagai Independent Power Producer (IPP) membangun PLTU Mulut Tambang Sumsel-8 berkapasitas 2x660 MW, atau PLTU Tanjung Lalang. HBAP merupakan konsorsium antara PTBA dan China Huadian HongKong Company Ltd.
Pembangunan PLTU yang nantinya membutuhkan sekitar 5,4 juta ton batu bara per tahun ini telah mencapai kemajuan konstruksi sebesar 97 persen. Pembangkit listrik ini diharapkan dapat mulai beroperasi komersial pada 2023.
Selain itu, PTBA dan PLN melakukan penjajakan dalam pengakhiran lebih awal (early retirement) PLTU Pelabuhan Ratu 3x350 MW. Komitmen ini tertuang melalui penandatanganan Principal Framework Agreement dalam rangkaian agenda Stated-Owned Enterprises(SOE) International Conference di Bali pada 18 Oktober 2022.
Setelah penandatanganan Principal Framework Agreement ini, PTBA dan PLN akan melakukan proses due dilligence (uji tuntas) untuk program early retirement PLTU tersebut.
Sedangkan pada proyek pengembangan energi terbarukan, perusahaan menyebut terus melanjutkan ekspansi.
Salah satu bentuk dukungan PTBA dalam upaya pengurangan emisi karbon global ditandai dengan sinergi bersama PT Jasa Marga (Persero) Tbk dalam pengembangan PLTS berkapasitas 400 Kilowatt-peak (kWp) di jalan tol Jasa Marga Group.
Pembangunan PLTS Jalan Tol Bali Mandara yang telah diresmikan pada 21 September 2022 diklaim menghasilkan manfaat berupa efisiensi energi dan biaya operasional.
Sebelumnya, PTBA telah membangun PLTS di Bandara Soekarno Hatta melalui kerja sama dengan PT Angkasa Pura II (Persero). PLTS tersebut terdiri dari 720 solar panel system dengan photovoltaics berkapasitas maksimal 241 kWp dan terpasang di Gedung Airport Operation Control Center (AOCC). PLTS ini telah beroperasi penuh sejak 1 Oktober 2020.