Jakarta, FORTUNE - Sea Group, induk usaha dari Shopee dan Garena, merilis laporan kinerja kuartal II (April–Juni) dengan capaian pendapatan melonjak 38,2 persen menjadi US$5,26 miliar atau sekitar Rp85 triliun. Mengutip Reuters, capaian tersebut melampaui ekspektasi analis yang sebelumnya memperkirakan pendapatan hanya mencapai US$4,98 miliar atau sekitar Rp80 triliun.
Peningkatan signifikan ini mendorong harga saham Sea Group naik hampir 19 persen, sehingga memicu minat investor terhadap perusahaan teknologi asal Singapura tersebut.
Kontribusi terbesar berasal dari dua unit bisnis utama. Shopee mencatat lonjakan 33,7 persen dengan pendapatan mencapai US$3,8 miliar atau sekitar Rp61 triliun. Sementara Garena, lewat popularitas game Free Fire, membukukan kenaikan 28,4 persen menjadi US$559,1 juta atau sekitar Rp9 triliun.
Shopee berhasil memperkuat posisinya lewat strategi harga bersaing, promosi agresif, program ongkir gratis, hingga fitur interaktif seperti Shopee Live dan mini-game. Hal ini terbukti meningkatkan Gross Merchandise Value (GMV) dan membuat pengguna betah bertransaksi di platform.
Melansir ainvest, pada kuartal II 2025, Gross Merchandise Value (GMV) Shopee mencapai US$28,6 miliar, tumbuh 22 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meskipun menghadapi persaingan ketat dari TikTok Shop dan pemain regional lain, monetisasi iklan Shopee melonjak pesat dengan pendapatan iklan tumbuh lebih dari 50 persen secara tahunan.
Pertumbuhan ini ditopang oleh berbagai fitur seperti GMV Max dan Shopee Live Ads yang mampu meningkatkan keterlibatan penjual sekaligus memperluas margin. Namun, kenaikan biaya logistik dan gangguan rantai pasok menjadi tantangan besar. Ketergantungan Shopee pada subsidi ongkos kirim untuk mempertahankan pangsa pasar menekan margin, khususnya di Brasil dan Indonesia.