Manulife & Danamon Luncurkan Produk Proteksi Untuk Penyakit Kritis
- Manulife dan Danamon meluncurkan produk Proteksi Prima Kritis Andalan (PPKA) untuk memberikan perlindungan finansial bagi nasabah.
- Produk ini menawarkan perlindungan terhadap empat penyakit kritis utama seperti jantung, stroke, kanker, dan gagal ginjal dengan proses underwriting yang memudahkan pengalaman nasabah.
- Penyakit yang paling dikhawatirkan oleh masyarakat Indonesia adalah penyakit jantung, stroke, kanker, dan gagal ginjal karena biaya perawatan yang tinggi.
Jakarta, FORTUNE - PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife) menggandeng PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) meluncurkan produk Proteksi Prima Kritis Andalan (PPKA). Produk asuransi terbaru melalui kerja sama bancassurance ini untuk memberikan perlindungan finansial bagi nasabah.
"Produk ini memberikan ketenangan pikiran bagi nasabah Manulife dengan fitur premi pasti kembali untuk keadaan tertentu," kata Wakil Presiden Direktur & Deputy CEO Manulife Indonesia, Novita Rumngangun, di Jakarta, Senin (10/3).
Produk ini proteksi 4 penyakit kritis
Produk asuransi tradisional ini menawarkan perlindungan komprehensif terhadap empat penyakit kritis utama seperti jantung, stroke, kanker, dan gagal ginjal dengan kemudahan proses underwriting yang mempermudah pengalaman nasabah.
Ia menyebut, proses underwriting yang sederhana (Simplified Issue Offer) memastikan nasabah dapat mengakses pertanggungan dengan cepat dan mudah untuk penyakit-penyakit berisiko tinggi ini.
Nasabah akan mendapatkan perlindungan ganda berupa, uang pertanggungan dan pengembalian total premi yang telah dibayarkan (dengan syarat tertentu) jika terdiagnosa salah satu dari empat penyakit tersebut. Tidak terbatas oleh penyakit kritis di atas, produk ini memberikan manfaat perlindungan tambahan (safety-net), jika nasabah dirawat di ICU selama minimal 5 hari atau menjalani tindakan angioplasti.
Penyakit jantung paling dikhawatirkan masyarakat
Di sisi lain, Manulife Asia Care Survey 2024 mencatat penyakit yang paling dikhawatirkan oleh masyarakat Indonesia adalah penyakit jantung (40 persen), stroke (35 persen), kanker (22 persen) dan penyakit ginjal (17 persen). Biaya perawatan penyakit ini memiliki dampak besar pada kondisi ekonomi keluarga.
"Sehingga jika terjadi hal yang tidak diinginkan tersebut, nasabah dapat memfokuskan diri untuk proses pemulihan," ujar Ivan Jaya selaku Consumer Funding & Wealth Business Head, Danamon.
Menurut data BPJS, biaya pengobatan penyakit katastropik termasuk penyakit jantung, kanker, stroke, gagal ginjal yang ditanggung BPJS Kesehatan pada 2022 hampir mencapai Rp24,1 triliun, meningkat 34,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
