Jakarta, FORTUNE - Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi, menyatakan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tengah mengkaji perhitungan perubahan biaya proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB).
“Kami masih berproses, biaya mana yang akan diefisienkan. Kami melakukan negosiasi dengan beberapa mitra agar cost overrun itu bisa diturunkan,” kata Dwiyana di hadapan Komisi V DPR RI, Senin (7/2).
Biaya awal pembangunan KCJB adalah US$6,07 miliar atau sekitar Rp86,5 triliun. Namun, di tengah pembangunan, ada perkiraan kenaikan anggaran US$1,9 miliar atau lebih dari Rp27 triliun menjadi US$8 miliar. Total pembengkakan diperkirakan mencapai Rp113,5 triliun.