Jakarta, FORTUNE – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenkopUKM), Teten Masduki, mendorong penguatan digitalisasi di Asia Tenggara (ASEAN) untuk melindungi pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Pada akhirnya, hal itu diharapkan mampu mendukung perekonomian domestik serta kawasan.
Menurutnya, UMKM di ASEAN harus didorong untuk bisa memiliki kesempatan bersaing dengan industri besar. "Penguatan ekosistem digital bisa dimulai dari literasi digital, equal playing field dalam e-commerce, tidak adanya praktik predatory pricing dari produk impor legal maupun ilegal sampai dengan menghadirkan akses keuangan yang mudah berbasiskan rekam data transaksi untuk credit scoring,” ujar Teten dalam acara 6th ASEAN Inclusive Business Summit pada hari Rabu di Nusa Dua, Bali dikutip dari laman resmi KemenkopUKM, Rabu (23/8).
ASEAN memiliki 8 persen dari total populasi penduduk dunia dengan pertumbuhan ekonomi di atas rerata global. Kondisi ini pun kerap membuat ASEAN menjadi target produk-produk lintas batas (crossborder) dari luar kawasan. “ASEAN memiliki pasar yang besar. Begitu pula dengan kekayaan sumber daya alam, potensi industri pariwisata, dan jumlah penduduk yang signifikan,” katanya.
Dengan demikian, ia menegaskan bahwa ASEAN harus memastikan penciptaan wirausaha muda dan UMKM masa depan yang berbasiskan kreativitas dan teknologi dengan bisnis yang inklusif sesuai konsensus global, lahir, dan tumbuh pesat menjadi pemain kelas dunia.