Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
ilustrasi biji kopi
Biji kopi, salah satu komoditas pertanian yang menjadi produk ekspor nonmigas (unsplash.com/Tina Guina)

Intinya sih...

  • China menyumbang lebih dari 23 persen total ekspor nonmigas Indonesia hingga September 2025.

  • Ekspor nonmigas Indonesia tumbuh stabil dengan rata-rata pertumbuhan 11,26 persen dalam lima tahun terakhir.

  • Negara di Asia Tenggara dan Eropa tetap menjadi pasar penting meski kontribusinya di bawah Asia dan Amerika.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE — Nilai ekspor Indonesia sepanjang Januari–September 2025 tercatat mencapai 209,81 miliar dolar AS atau sekitar Rp3.497 triliun (kurs Rp16.668), meningkat 8,14 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dari jumlah tersebut, ekspor nonmigas masih menjadi penopang utama perdagangan nasional dengan nilai 199,77 miliar dolar AS atau sekitar Rp3.329 triliun, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS).

Kinerja tersebut mencerminkan peran strategis sektor nonmigas—mulai dari industri pengolahan hingga pertambangan—dalam menjaga surplus perdagangan Indonesia di tengah dinamika ekonomi global.

Sejumlah negara mitra dagang utama terus menyerap produk nonmigas Indonesia dengan nilai signifikan dan pertumbuhan yang relatif stabil. Berikut daftar negara tujuan utama ekspor nonmigas Indonesia hingga September 2025.

Daftar negara tujuan utama ekspor nonmigas Indonesia

Berikut daftar negara tujuan utama ekspor nonmigas Indonesia sepanjang Januari hingga September 2025 menurut data BPS:

  1. China

  2. Amerika Serikat

  3. India

  4. Jepang

  5. Malaysia

  6. Vietnam

  7. Filipina

  8. Singapura

  9. Korea Selatan

  10. Thailand

China masih menjadi tujuan utama ekspor nonmigas

Berdasarkan data BPS hingga September 2025, China menempati posisi teratas sebagai negara tujuan utama ekspor nonmigas Indonesia. Nilai ekspor ke Negeri Tirai Bambu mencapai 46,47 miliar dolar AS, tumbuh 12,79 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kontribusi China terhadap total ekspor nonmigas Indonesia mencapai 23,26 persen, menjadikannya mitra dagang paling dominan.

Permintaan dari China terutama berasal dari produk industri pengolahan dan komoditas berbasis sumber daya alam, yang selama ini menjadi tulang punggung ekspor Indonesia.

Amerika Serikat dan India perkuat posisi di tiga besar

Amerika Serikat berada di peringkat kedua sebagai negara tujuan utama ekspor nonmigas Indonesia dengan nilai ekspor nonmigas sebesar 23,03 miliar dolar AS.

Angka tersebut meningkat 9,08 persen secara tahunan dan menyumbang 11,53 persen dari total ekspor nonmigas Indonesia.

India menyusul di posisi ketiga dengan nilai 14,02 miliar dolar AS, tumbuh 3,56 persen dibandingkan tahun lalu. Permintaan dari India menunjukkan stabilitas, terutama untuk produk industri dan komoditas berbasis pertambangan, seiring kebutuhan bahan baku yang terus meningkat di negara tersebut.

Asia Tenggara dan Asia Timur lengkapi daftar utama

Dari kawasan Asia Timur, Jepang mencatat nilai ekspor nonmigas sebesar 11,39 miliar dolar AS. Meski menempati posisi empat besar negara tujuan utama ekspor nonmigas Indonesia, ekspor ke Jepang mengalami penurunan 16,31 persen secara tahunan, mencerminkan perlambatan permintaan dari negara tersebut.

Di kawasan Asia Tenggara, Malaysia menjadi tujuan utama dengan nilai 8,85 miliar dolar AS, meski turun 8,11 persen dibandingkan tahun lalu. Vietnam berada di peringkat keenam dengan nilai 7,73 miliar dolar AS, naik 17,48 persen dibandingkan tahun lalu.

Dilanjut Filipina yang mencatatkan nilai ekspor nonmigas sebesar 7,68 miliar dolar AS, turun 2,54 persen dibandingkan tahun lalu. Singapura menyusul dengan 7,33 miliar dolar AS dan mencatat lonjakan tertinggi di antara negara tujuan utama, yakni naik 71,28 persen secara tahunan.

Sementara itu, Korea Selatan berada di peringkat kesembilan dengan nilai 6,52 miliar dolar AS. Diikuti Thailand sebesar 5,53 miliar dolar AS, yang melengkapi sepuluh besar negara tujuan ekspor nonmigas Indonesia.

Di luar sepuluh besar tersebut, ekspor nonmigas Indonesia juga menjangkau Belanda senilai 4,18 miliar dolar AS, Taiwan 4,12 miliar dolar AS, Australia 2,79 miliar dolar AS, Jerman 2,02 miliar dolar AS, Italia 1,98 miliar dolar AS, dan Rusia 1,4 miliar dolar AS.

Adapun ekspor ke negara lainnya secara kumulatif mencapai 44,82 miliar dolar AS.

Tren jangka panjang ekspor nonmigas tetap positif

Dalam lima tahun terakhir, kinerja ekspor nonmigas Indonesia menunjukkan tren pertumbuhan yang relatif konsisten meski sempat mengalami fluktuasi.

Sepanjang periode 2020–2024, nilai ekspor nonmigas tumbuh rata-rata 11,26 persen, dilansir GoodStats.

Nilai ekspor nonmigas tercatat sebesar 154,94 miliar dolar AS pada 2020, melonjak menjadi 219,36 miliar dolar AS pada 2021, dan mencapai puncaknya di 275,91 miliar dolar AS pada 2022.

Meski turun ke 243,61 miliar dolar AS pada 2023 akibat tekanan eksternal global, ekspor nonmigas kembali meningkat menjadi 250,65 miliar dolar AS pada 2024.

Pada semester pertama 2025, ekspor nonmigas mencapai 128,39 miliar dolar AS, naik 8,96 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menyampaikan bahwa surplus perdagangan Indonesia pada Januari–Juni 2025 ditopang oleh surplus komoditas nonmigas sebesar 23,81 miliar dolar AS, sementara komoditas migas masih mengalami defisit.

FAQ seputar ekspor nonmigas Indonesia

Negara mana tujuan utama ekspor nonmigas Indonesia pada 2025?

China menjadi tujuan utama dengan nilai ekspor nonmigas 46,47 miliar dolar AS.

Berapa total nilai ekspor nonmigas Indonesia hingga September 2025?

Nilainya mencapai 199,77 miliar dolar AS atau sekitar Rp3.329 triliun menurut data BPS.

Kawasan mana yang paling banyak menyerap ekspor nonmigas Indonesia?

Asia, khususnya China, Amerika Serikat, dan India, menjadi kawasan utama tujuan ekspor.

Editorial Team