Jakarta, FORTUNE - Walt Disney melaporkan performa kuartal fiskal keempat yang kurang menggembirakan, ditekan oleh penurunan pendapatan dan profit dari lini film maupun iklan.
Divisi studio yang memproduksi film mencatat penurunan laba operasional lebih dari 30 persen menjadi US$691 juta, tidak mencapai proyeksi konsensus Bloomberg sebesar US$704,2 juta. Kinerja ini tertekan oleh perbandingan keras dengan deretan film box office tahun sebelumnya, seperti “Deadpool & Wolverine” dan “Inside Out 2.” Demikian dilansir dari Investing, Jumat (14/11).
Pendapatan dan biaya di bisnis televisi serta iklan juga melemah, mencerminkan perubahan pola konsumsi konten yang mempercepat perpindahan industri dari TV kabel dan siaran konvensional. Laba unit TV tradisional anjlok 21 persen menjadi US$391 juta pada kuartal yang berakhir September.
Sebagai respons, Disney meningkatkan strategi untuk memperluas basis pelanggan melalui pembenahan layanan streaming Disney+ dan perluasan unit taman hiburan serta kapal pesiar. Jumlah pelanggan gabungan Disney+ dan Hulu mencapai 196 juta, sementara kesepakatan distribusi baru dengan Charter Communications membantu mendorong laba segmen streaming naik 39 persen menjadi US$352 juta.
Di sisi lain, bisnis pengalaman Disney, meliputi taman hiburan dan kapal pesiar, mencetak pertumbuhan laba operasional 13 persen menjadi US$1,88 miliar, didukung peningkatan hari perjalanan di kapal pesiar Disney.
CEO Bob Iger menegaskan bahwa perusahaan terus memaksimalkan kekuatan aset kreatifnya. “Dan merek kami dan terus membuat kemajuan yang berarti dalam bisnis langsung ke konsumen kami,” ujarnya.
Secara keseluruhan, laba per saham yang disesuaikan mencapai US$1,11, sedikit di atas perkiraan Bloomberg sebesar US$1,07. Pendapatan total turun tipis 0,5 persen menjadi US$22,46 miliar, di bawah ekspektasi US$22,83 miliar.
“Kuartal ini relatif lesu dengan penurunan penjualan dan total pendapatan operasional,” tulis analis Vital Knowledge dalam sebuah catatan.
Untuk tahun fiskal 2026 dan 2027, Disney memperkirakan pertumbuhan laba per saham dua digit yang sudah disesuaikan, serta lonjakan pendapatan operasional bermargin dua digit pada unit hiburan, terutama pada paruh kedua tahun berjalan. Dewan direksi juga mengumumkan kenaikan dividen menjadi US$1,50 per saham dari sebelumnya US$1, dan komitmen pembelian kembali saham yang melonjak dua kali lipat menjadi US$7 miliar.
