Pekerja membongkar muat peti kemas di IPC Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (26/10/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Khusus periode Agustus 2025, kinerja IPC TPK mengalami peningkatan sebesar 7,18 persen dibanding bulan Agustus 2024. Ia menjelaskan, realisasi kinerja di bulan Agustus 2025 sebesar 307.559 TEUs meningkat dari bulan Agustus 2024 dengan total kinerja sebesar 286.951 TEUs.
Peningkatan ini didukung dengan meningkatnya sejumlah komoditi di sebagian besar wilayah area kerja IPC TPK. Seperti meningkatnya ekspor komoditi kopi, pisang segar dan karet serta impor komoditi suplemen ternak, corn gluten meal dan squid liver powder mendominasi di wilayah Provinsi Lampung.
Selain itu, tercatat nilai ekspor komoditi kelapa dan produk kayu di Provinsi Sumatera Selatan juga masih tumbuh sehingga mendukung bisnis perusahaan. Bahkan, ekspor komoditi Cocoa naik lebih dari 100 persen. Sedangkan, porsi muatan domestik berupa semen sebesar 77,5 persen atau mendominasi di Provinsi Sumatera Barat.
Selain peningkatan komoditas, pertumbuhan kinerja IPC TPK juga dipengaruhi oleh peningkatan muatan petikemas di wilayah Pontianak oleh perusahaan pelayaran dengan rata-rata peningkatan 13 persen.
"Ke depannya, kami akan terus memperkuat kinerja operasional secara berkelanjutan melalui inovasi, hingga kolaborasi dengan stakeholder terhadap kebutuhan pengguna jasa." kata Pramestie.