Indonesia dapat memaksimalkan potensi e-commerce dengan mengembangkan dan menerapkan solusi inovatif guna mengidentifikasi dan mempromosikan produk lokal, meningkatkan produktivitas UMKM, dan memperkuat kapasitas mereka untuk terhubung ke ekosistem.
Sebagai gambaran, sekitar 13,2 juta dari 127 juta pekerja (10,4 persen) di Indonesia terlibat dalam aktivitas e-commerce pada 2019, baik sebagai mata pencaharian primer maupun sekunder. 71 persen di antaranya menjual produk melalui media sosial dan aplikasi pemesanan, 3 persen lewat marketplace daring, dan 26 persen mengombinasikan keduanya.
Secara keseluruhan, aktivitas e-commerce di Indonesia masih didominasi oleh bisnis C2C (customer to customer). Di Tiongkok, platform yang mengusung model bisnis itu adalah TaoBao Marketplace.
Taobao sukses dengan Desa Taobao di Tiongkok, sesuatu yang dapat dipelajari oleh Indonesia. Desa Taobao adalah pusat pengembangan e-commerce di desa-desa Tiongkok. Kota Taobao paling tidak mempunyai tiga Desa Taobao.
Pedesaan dengan label ‘Desa Taobao’ setidaknya memiliki 10 persen rumah tangga yang terlibat dalam aktivitas e-commerce, dengan sekitar 100 toko daring yang aktif. Masing-masing penjual menghasilkan setidaknya 10 juta yuan (sekitar Rp22,11 miliar).
Sektor publik dan swasta di Indonesia mulai belajar dari keberhasilan Desa Taobao untuk mendorong e-commerce pedesaannya. Instansi lokal di tingkat kecamatan dan desa mulai menginisiasi program desa digital, didukung oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Beberapa di antaranya berhasil menjual produk lokal ke pasar nasional, bahkan bisa sekaligus mempromosikan situs wisata lokal. Akan tetapi, jalan masih panjang. Menurut laporan Bank Dunia, baru sekitar 10 persen dari 74.957 desa di Indonesia yang terdaftar di Sistem Informasi Desa dan Kawasan (SiDeKa).
Pantauan Fortune Indonesia pada Kamis pukul 19.56 WIB, ada 7.276 desa terdaftar di SiDeKa. 1.798 berdomain desa.id, sedangkan 5.394 lainnya berdomain sideka.id.
Peluang untuk memperluas jangkauan aktivitas jual-beli daring di negara ini masih besar. Dibutuhkan upaya dari para pelaku industri dan pemerintah pusat dan daerah untuk memaksimalkan potensi tersebut.