Jakarta, FORTUNE – Fikri C. Permana, ekonom senior Samuel Sekuritas, mengatakan perlambatan ekonomi Cina diperkirakan akan mengurangi kemungkinan permintaan produk ekspor dari Indonesia, seperti metal–besi dan baja. Dampak yang kemungkinan paling dirasakan adalah penurunan harga komoditas yang juga akan berdampak secara global.
“Namun, di saat yang sama, harapannya, kondisi Cina tersebut akan mendorong penggunaan Yuan atau Rupiah, dalam perdagangan kedua negara,” kata Fikri kepada Fortune Indonesia, pada Selasa (7/12).
Fikri menanggapi rekomendasi para penasihat ekonomi Cina tentang target pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah untuk 2022 bagi perekonomian negara tersebut. Hal ini disampaikan setelah para ahli ekonomi Cina memprediksi adanya perlambatan ekonomi di negari Tirai Bambu pada 2022, terutama yang disebabkan dari sektor properti.