Jakarta, FORTUNE - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) resmi mengangkat Bernardus Irmanto sebagai presiden direktur dan CEO baru hingga RUPST 2027.
Bernardus bukanlah orang baru di Vale Indonesia. Ia telah bekerja di sana lebih dari 20 tahun, tepatnya sejak perusahaan masih bernama PT International Nickel Indonesia Tbk atau PT Inco Tbk.
Kariernya di Vale Indonesia diawali dengan menjadi IT Application Development & Support Superintendent (Agustus 2004 sampai Oktober 2005). Kemudian, ia melanjutkan karier sebagai IT Customer Support Manager (Oktober 2005 sampai November 2006).
Posisinya di perusahaan semakin kuat ketika diangkat menjadi General Manager of Information Technology (November 2006 sampai Mei 2009) dan Senior General Manager Shared Service - Operation - Asia Center (Mei 2009 sampai Agustus 2010, saat perseroan sudah berganti nama menjadi Vale Indonesia).
Berbagai pengalaman di posisi-posisi itu membantunya sampai ke pucuk perusahaan. Pada Agustus 2010, ia resmi didapuk sebagai Director of Human Resources and Corporate Services Vale Indonesia. Posisi itu ia duduki sampai Juni 2017. Bersamaan dengan itu, ia juga berperan sebagai Deputy - President Director (Februari 2011 sampai Desember 2018).
Bernardus juga mengemban tugas sebagai Director, Human Resources & General Affairs (Juni 2017 sampai Desember 2018). Dari situ, ia pun dipercaya menjadi Chief Financial Officer (Januari 2019 sampai Juni 2024), Director and Chief Sustainability and Corporate Affairs Officer (Juni 2024 sampai Juli 2025).
Itu belum termasuk pengalamannya di organisasi ataupun perusahaan lain, seperti United Nation dan Universitas Gadjah Mada. Dengan sederet pengalaman itu, siapkah dia melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan di Vale Indonesia?
"Seorang sahabat di jajaran direksi bertanya, 'how do you feel now?'. Saya terdiam. Bukan karena sedang menyiapkan jawaban yang tepat, tapi akrena saya sungguh tak tahu pasti apa yang saya rasakan," katanya dalam unggahan di LinkedIn setelah peresmian pengangkatannya, dikutip Selasa (29/7).
"Untuk mengatakan saya siap dan yakin bisa--rasanya terlalu besar, terlalu jumawa. Yang saya rasakan justru sebaliknya: kecil, dan jujur saja, overwhelmed," ujarnya. "Tapi saya berjanji untuk bekerja dengan sekuat tenaga dilandasi niat baik dan hati yang tulus."
Pria yang akan berusia 51 pada 2025 itu merupakan lulusan UCLA Anderson School of Management (2015-2016), dengan gelar MBA, Business Administration and Management, General. Selain itu, ia juga memiliki gelar serupa dari National University of Singapore (2015-2016), serta Magister Ilmu dan Teknik Komputer dari University of New South Wales.