Jakarta, FORTUNE - Produksi BYD turun untuk bulan kedua berturut-turut pada Agustus, menandai kontraksi bulanan pertamanya sejak 2020. Ini disinyalir menjadi sinyal, produsen mobil listrik tersebut tengah menahan ekspansi besar-besarannya yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
BYD memproduksi 353.090 kendaraan listrik dan hibrida plug-in (PHEV) secara global pada Agustus, turun 3,78 persen dari tahun sebelumnya, menurut laporan bulanan yang disampaikan kepada Bursa Efek Hong Kong, Senin (1/9). Angka ini menyusul penurunan 0,9 persen bulan Juli.
Produksi BYD turun selama dua bulan berturut-turut adalah pada bulan Juni dan Juli 2020.
Reuters melaporkan pada bulan Juni bahwa BYD, pesaing terbesar Tesla di Tiongkok tengah memperlambat laju produksinya dengan mengurangi shift di beberapa pabrik di Tiongkok dan menunda rencana untuk menambah lini produksi baru.
Penjualan BYD di Tiongkok turun 14,3 persen secara tahunan menjadi 292.813 kendaraan. Ini merupakan penurunan keempat selama empat bulan berturut-turut, meskipun penjualan global sedikit meningkat. Sementara di Eropa, penjualan BYD di Eropa tumbuh pesat. Tiongkok masih menjadi pasar utama BYD, menyumbang hampir 80 persen dari total penjualan.