Jakarta, FORTUNE - Keputusan Indonesia untuk bergabung sebagai anggota penuh BRICS menandai momen bersejarah yang memperkuat posisi Indonesia di panggung ekonomi global.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, menyambut baik langkah ini, yang menurutnya membuka peluang besar bagi perekonomian nasional sekaligus membawa tanggung jawab baru.
“Keanggotaan Indonesia di BRICS menjadi peluang besar untuk memperluas kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi dengan negara-negara anggota. Namun, keanggotaan ini juga membawa tanggung jawab baru, termasuk menghadapi persaingan global yang semakin ketat,” kata Arsjad dalam keterangannya, Selasa (7/1).
Ia mengatakan dengan sinergi erat antara pemerintah dan dunia usaha, keanggotaan BRICS dapat dimanfaatkan untuk memperkuat fundamental ekonomi, mendorong inovasi, dan menciptakan lapangan kerja baru.
Kadin Indonesia, kata Arsjad, berkomitmen menjadi mitra strategis pemerintah demi memastikan manfaat keanggotaan BRICS dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Ini adalah peluang untuk membawa perekonomian kita ke tingkat yang lebih tinggi,” ujarnya.
BRICS, yang berdiri sejak 2009, awalnya beranggotakan Brasil, Rusia, India, dan Cina, dengan Afrika Selatan bergabung setahun kemudian. Pada 2024, aliansi ini memperluas keanggotaannya dengan mengundang Iran, Mesir, Etiopia, dan Uni Emirat Arab.