Kuala Lumpur, FORTUNE – Laporan terbaru Roland Berger Asia Supply Chain Reconfiguration menyoroti bagaimana negara-negara di Asia semakin berperan dalam pergeseran rantai pasok global. bagaimana ekosistem Asia yang terus berkembang akan menentukan cara perusahaan mengelola siklus ekonomi ke depan.
Rantai pasok global, yang sejak lama dibentuk oleh evolusi dan relokasi industri, kini tengah mengalami transformasi besar. Persaingan dagang, ketegangan geopolitik, dan transisi hijau mempercepat pergeseran dari hiperglobalisasi menuju jaringan yang lebih regional, tangguh, dan berkelanjutan.
Didorong oleh perubahan makroekonomi global, terobosan rantai nilai Asia akan bergantung pada tiga transformasi:
dari pabrik dunia menuju integrasi penuh rantai nilai;
dari kompetisi multirantai (terfragmentasi) menuju kepemimpinan rantai tunggal (terintegrasi);
dari rivalitas komoditas menuju simbiosis kolaboratif.
Runtuhnya tatanan ekonomi dunia sebelumnya dan bangkitnya perjanjian bilateral yang kontingen dan fleksibel mendorong regionalisasi perdagangan. Hasilnya adalah ekonomi Asia yang semakin terregionalisasi. “Hal ini sangat relevan bagi Asia dan negara-negara ASEAN, yang dapat mengandalkan pertumbuhan ekonomi dan permintaan domestik yang solid di pasar Asia, sementara teknologi dan inovasi akan membantu meningkatkan nilai tambah,” ujar John Low, Managing Partner South East Asia di Roland Berger (25/9).