Jakarta, FORTUNE - Data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN KLHK) tahun 2024 mengungkapkan bahwa sampah makanan menyumbang hampir setengah dari total sampah di Indonesia, yakni mencapai 39,6 persen.
Lebih dari itu, volume sampah makanan bahkan meningkat sekitar 20 persen selama Ramadan tahun lalu. Angka ini semakin menegaskan urgensi keseriusan dalam penanganan sampah makanan sekaligus mendorong ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Untuk itu, DBS Indonesia bersama FoodCycle Indonesia telah meluncurkan program ‘Food Rescue Warrior’. Program ini bertujuan untuk merangkul pelaku hotel, restoran dan café (horeca) untuk lebih bijak mengelola sampah makanan sehingga tidak berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Selain itu, program ini juga mengelola dan mendistribusikan pasokan makanan surplus yang masih layak konsumsi kepada masyarakat rentan.
“Bank DBS Indonesia berkomitmen untuk terus menyediakan kebutuhan dasar sehari-hari seperti kebutuhan pangan. Inisiatif ini mencerminkan pilar keberlanjutan DBS Indonesia,” kata Head of Group Strategic Marketing & Communications DBS Indonesia, Mona Monika melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (17/4).