Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
siapa pemilik burberry  .png
Burberry (unsplash.com/Jay Wennington)

Intinya sih...

  • Burberry didirikan oleh Thomas Burberry pada 1856.

  • Thomas Burberry menciptakan trench coat dan gabardine, menjadikan Burberry ikon fesyen legendaris.

  • Burberry saat ini dimiliki oleh pemegang saham institusional dan dipimpin oleh tim eksekutif profesional.

Burberry termasuk salah satu merek fesyen paling bergengsi. Burberry dikenal memiliki keunikan yang melekat mulai dari trench coat ikonik, motif kotak Nova Check, dan gaya klasik khas Inggris.

Selama ini, Burberry telah menjadi simbol kemewahan, kualitas, dan inovasi selama lebih dari satu abad. Namun di balik kemegahan merek ini, banyak orang penasaran dengan siapa pemilik Burberry.

Pertanyaan ini mencuat bersamaan dengan kabar kurang menyenangkan yang menghantam Burberry. Pasalnya, Burberry dikabarkan akan melakukan PHK sekitar 1.700 karyawan secara global. PHK diambil setelah mencatat kerugian sekitar Rp1,6 triliun pada tahun fiskal 2024–2025.

Langkah tersebut diambil sebagai bagian dari strategi efisiensi perusahaan untuk menghemat dana hingga £100 juta.

Lalu, siapa pemilik Burberry saat ini? Simak ulasan lengkapnya berikut.

Didirikan oleh Thomas Burberry

Nama Burberry diambil langsung dari pendirinya, Thomas Burberry. Ia merintis bisnis pada 1856 di Basingstoke, Inggris, saat umurnya baru 21 tahun.

Lahir dan besar di desa kecil Brockham Green, Thomas memulai karier dengan magang di toko kain lokal. Lalu, ia membuka usahanya sendiri dengan visi menciptakan pakaian outer yang nyaman dan tahan cuaca.

Inspirasi awalnya datang dari pakaian harian masyarakat Inggris. Namun, Thomas punya ambisi besar yaitu menciptakan outerwear fungsional untuk berbagai kegiatan luar ruang seperti berburu, memancing, dan menjelajah alam.

Oleh karena itu, ia menggandeng produsen kapas lokal demi menciptakan bahan tahan cuaca yang praktis sekaligus berkualitas.

Upaya Thomas membuahkan hasil. Pada 1871, Burberry sudah mempekerjakan 70 orang. Beberapa tahun kemudian, ia mendirikan pabrik besar dengan lebih 200 pekerja yang fokus melakukan produksi massal dan pakaian siap pakai.

Inovasi besar Thomas muncul pada 1879 saat ia menemukan gabardine. Kain tersebut adalah kain katun tahan air, ringan, tapi sangat kuat. Penemuan ini membawa nama Burberry ke tingkat internasional.

Gabardine digunakan dalam ekspedisi ekstrem, termasuk oleh Dr. Fridtjof Nansen ke Kutub Utara dan Sir Ernest Shackleton ke Antartika.

Pada 1900, Burberry menciptakan produk ikoniknya, trench coat. Mantel ini awalnya dirancang atas permintaan Kementerian Perang Inggris untuk menggantikan mantel militer berat. Dengan bahan gabardine dan desain fungsional, trench coat menjadi seragam tentara Inggris di Perang Dunia I.

Trench coat Burberry juga populer di kalangan sipil. Bahkan, produk ini dikenakan oleh Humphrey Bogart dalam Casablanca dan Audrey Hepburn dalam Breakfast at Tiffany’s. Hal tersebut menjadikan trench coat Burberry sebagai salah satu ikon fesyen legendaris di dunia.

Siapa pemilik Burberry saat ini?

Meskipun berasal dari usaha keluarga, Burberry kini tidak lagi dimiliki oleh keturunan Thomas Burberry. Tidak seperti banyak rumah mode lain yang diakuisisi oleh konglomerat seperti LVMH atau Kering, Burberry tetap berdiri sebagai perusahaan publik independen.

Sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek London (LSE) dengan kode BRBY. Sahamnya juga termasuk dalam indeks FTSE 100 yang memuat 100 perusahaan besar Inggris.

Dengan kata lain, kepemilikan Burberry tersebar di tangan para pemegang saham institusional dan publik. Jadi, tidak ada satu entitas pun yang memegang kendali penuh. Beberapa pemegang saham terbesar Burberry diantaranya adalah:

  1. BlackRock, Inc., raksasa manajemen aset asal AS

  2. The Vanguard Group, Inc., pengelola dana investasi global terkemuka

  3. Capital Group Companies, Inc., lembaga investasi besar dari California.

Mereka memiliki saham secara institusional dan bukan sebagai pemilik langsung. Kepemimpinan Burberry dijalankan oleh profesional yang ditunjuk oleh dewan direksi, bukan oleh keluarga atau figur tunggal.

Burberry dijalankan oleh tim eksekutif berpengalaman

Di balik keberlangsungan Burberry, ada tim eksekutif yang berasal dari perusahaan-perusahaan fesyen dan retail ternama. Melansir Burberry, berikut ini jajaran profesional dalam tim eksekutif.

  1. Joshua Schulman menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO). Sebelumnya, ia memimpin merek-merek besar seperti Coach dan Michael Kors.

  2. Kate Ferry adalah Chief Financial Officer (CFO) dengan latar belakang kuat di sektor ritel dan keuangan.

  3. Gerry Murphy pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Direksi.

  4. Dewan Direksi terdiri dari CEO, Presiden Eksekutif, CFO, Ketua, serta lima direktur non-eksekutif.

  5. Panel Penasihat Tenaga Kerja dibentuk untuk menghubungkan karyawan dengan jajaran manajemen tertinggi.

  6. Senior Independent Director berperan sebagai pengawas independen untuk mewakili kepentingan pemegang saham.

Struktur ini menunjukkan bahwa Burberry mengedepankan transparansi, profesionalisme, dan keberagaman, dengan pendekatan manajemen yang adaptif terhadap dinamika industri global.

Dari toko kain kecil di Basingstoke hingga menjadi ikon fesyen global, Burberry telah menempuh perjalanan panjang. Produk-produknya mulai dari trench coat, syal kasmir, hingga motif tartan menjadi simbol status lintas generasi.

Meski menghadapi tantangan bisnis termasuk kerugian besar dan rencana PHK global, Burberry tetap berdiri sebagai perusahaan independen yang berakar kuat pada warisan Inggris dan inovasi modern. Keberhasilan Burberry di masa depan akan ditentukan oleh kemampuannya untuk berinovasi dan beradaptasi dengan pasar fesyen yang terus berubah.

Editorial Team