Nama Burberry diambil langsung dari pendirinya, Thomas Burberry. Ia merintis bisnis pada 1856 di Basingstoke, Inggris, saat umurnya baru 21 tahun.
Lahir dan besar di desa kecil Brockham Green, Thomas memulai karier dengan magang di toko kain lokal. Lalu, ia membuka usahanya sendiri dengan visi menciptakan pakaian outer yang nyaman dan tahan cuaca.
Inspirasi awalnya datang dari pakaian harian masyarakat Inggris. Namun, Thomas punya ambisi besar yaitu menciptakan outerwear fungsional untuk berbagai kegiatan luar ruang seperti berburu, memancing, dan menjelajah alam.
Oleh karena itu, ia menggandeng produsen kapas lokal demi menciptakan bahan tahan cuaca yang praktis sekaligus berkualitas.
Upaya Thomas membuahkan hasil. Pada 1871, Burberry sudah mempekerjakan 70 orang. Beberapa tahun kemudian, ia mendirikan pabrik besar dengan lebih 200 pekerja yang fokus melakukan produksi massal dan pakaian siap pakai.
Inovasi besar Thomas muncul pada 1879 saat ia menemukan gabardine. Kain tersebut adalah kain katun tahan air, ringan, tapi sangat kuat. Penemuan ini membawa nama Burberry ke tingkat internasional.
Gabardine digunakan dalam ekspedisi ekstrem, termasuk oleh Dr. Fridtjof Nansen ke Kutub Utara dan Sir Ernest Shackleton ke Antartika.
Pada 1900, Burberry menciptakan produk ikoniknya, trench coat. Mantel ini awalnya dirancang atas permintaan Kementerian Perang Inggris untuk menggantikan mantel militer berat. Dengan bahan gabardine dan desain fungsional, trench coat menjadi seragam tentara Inggris di Perang Dunia I.
Trench coat Burberry juga populer di kalangan sipil. Bahkan, produk ini dikenakan oleh Humphrey Bogart dalam Casablanca dan Audrey Hepburn dalam Breakfast at Tiffany’s. Hal tersebut menjadikan trench coat Burberry sebagai salah satu ikon fesyen legendaris di dunia.