Lippo Mall Karawaci (lippokarawaci.co.id)
Mochtar Riady memasuki dunia bisnis sebagai pemilik toko sepeda saat berusia 22 tahun. Dia berangkat ke Jakarta pada 1954 dan sejak itu perjalanannya dimulai untuk menjadi salah satu tokoh bisnis paling disegani di Asia.
Pada 1959, Mochtar Riady berkenalan dengan Andi Gappa, kakak kandung dari Andi Muhamad Jusuf yang sempat menjabat sebagai menteri dan panglima ABRI pada era pemerintahan Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto.
Memulai karier sebagai bankir
Andi Gappa sebagai pemilik Bank Kemakmuran mengajak Mochtar Riady bergabung sebagai mitra usahanya. Saat itu, posisi Mochtar Riady sebagai presiden direktur di bank tersebut.
Kemudian dia mengakuasisi Bank Buana bersama para mitra. Dalam kurun 1962—1965, bank ini berhasil menempati urutan ke-6 terbesar di antara bank-bank di Indonesia lainnya saat itu.
Bahkan, saat terjadi krisis perbankan pada 1965—1966, Bank Buana termasuk salah satu bank yang selamat. Hingga 1971, Bank Industri dan Dagang Indonesia (BIDI), Bank Industri Jaya Indonesia, dan Bank Kemakmuran mengalami merger menjadi satu bank baru serta diberi nama Pan Indonesia Bank, yang kini dikenal dengan Panin Bank.
Tokoh penting di dunia perbankan Indonesia
Selanjutnya, jejak kepiawaian Mochtar Riady dalam dunia perbankan pun terlihat saat bekerja di Bank Central Asia (BCA).
Sebenarnya, dia juga mendapatkan tawaran bekerja dari Bank Windu Kencana dan Bank Dewa Ruci. Namun, Mochtar memilih untuk bergabung dengan BCA di tengah kondisi perbankan tersebut yang kurang lancar.
Dia pun berhasil mengembangkan BCA hingga mencapai tingkat clearing house kedua sesudah Bank Indonesia (BI).
Masih melansir laman resmi Lippo Group, Mochtar Riady juga mengubah lanskap perbankan Indonesia dan dikenal sebagai ahli dalam mengubah nasib lembaga keuangan. Dia meninggalkan jejaknya dalam menciptakan bank-bank terkemuka di Indonesia, mulai dari Bank Buana, Panin Bank, BCA, dan Lippo Bank.
Mendirikan Lippo Group
Lippo Group telah berdiri di Indonesia sejak 1950-an. Sebagai pendiri, Mochtar Riady selalu mengedepankan kerja keras, tekad, dan semangat wirausaha. Dia sukses mengembangkan perusahaan tersebut menjadi salah satu konglomerat terdiversifikasi dan terkemuka di Asia.
Demikianlah profil pemilik Lippo Group, bisnis, dan harta kekayaannya yang bernilai fantastis.