Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Daftar Bisnis Prajogo Pangestu, Bos Saham BREN-CUAN

Prajogo Pangestu, pengusaha dan konglomerat Indonesia (barito-pacific.com)
Intinya sih...
  • Prajogo Pangestu adalah orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih mencapai 46,5 miliar dolar AS.
  • Bisnis yang dikelola oleh Prajogo Pangestu antara lain PT Barito Pacific Tbk, PT Chandra Asri Pacific Tbk, hingga PT Barito Renewables Energy Tbk.
  • Riwayat karier Prajogo Pangestu dimulai dari bekerja sebagai sopir angkutan umum hingga bertemu dengan pengusaha kayu asal Malaysia yang membantunya masuk ke dunia bisnis.

Nama Prajogo Pangestu mungkin sudah tidak asing bagi sebagian masyarakat Indonesia. Prajogo Pangestu atau yang memiliki nama asli Phang Djoen Phen merupakan konglomerat, investor, hingga filantropis asal Indonesia yang lahir pada 13 Mei 1944 di Bengkayang, Kalimantan Barat.

Pada Januari 2025, Forbes mencatat Prajogo sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih mencapai 46,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp752 triliun. Jumlah itu membuatnya menduduki posisi ke-31 dalam daftar orang terkaya di dunia.

Kehadirannya sebagai orang terkaya di Indonesia memunculkan banyak pertanyaan tentang sebenarnya siapa Prajogo Pangestu dan dari mana kekayaannya berasal. Berikut daftar bisnis Prajogo Pangestu dan saham-sahamnya yang diperjualbelikan di pasar modal.

Daftar perusahaan Prajogo Pangestu

Salah satu fasilitas PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN). (Dok. BREN)

Prajogo Pangestu dikenal sebagai pebisnis yang bergerak di beberapa bidang seperti properti, perdagangan, energi terbarukan, hingga pertambangan.

Berikut adalah daftar bisnis Prajogo Pangestu yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

1. PT Barito Pacific Tbk (BRPT)  

PT Barito Pacific Tbk (BRPT) adalah perusahaan yang bergerak di berbagai sektor industri seperti properti, perdagangan, energi terbarukan, kehutanan, perkebunan, pertambangan, transportasi, dan perusahaan holding

Prajogo Pangestu diketahui menguasai 71,19% saham perusahaan ini. Prajogo memiliki sekitar 66,7 miliar lembar saham PT Barito Pacific Tbk.

Barito Pacific terdaftar di BEI pada 1 Oktober 1993 dengan nilai nominal Rp100 per saham dan memiliki kapitalisasi pasar saat ini sebesar Rp108,75 triliun, menjadikannya salah satu emiten besar di bursa.

2. PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA)  

Perusahaan petrokimia PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) adalah bagian dari portofolio investasi Prajogo Pangestu. Dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp787,26 triliun, TPIA adalah salah satu perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI.

Terbaru, TPIA akan menggarap pabrik Chlor Alkali-Ethylene Dichloride (CA-EDC) yang menelan dana hingga 1 miliar dolar AS. Secara rinci, 850 juta dolar AS digunakan untuk fasilitas manufaktur dan 150 juta dolar AS untuk infrastruktur pendukung lainnya.

Pabrik CA-EDC itu direncanakan akan dikembangkan TPIA lewat anak usahanya PT Chandra Asri Alkali (CAA).

3. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) 

PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) sebelumnya bernama PT Barito Cahaya Nusantara, didirikan pada 5 Februari 2018. Dilansir Stockbit, awalnya perusahaan ini bergerak di bidang perdagangan, pembangunan, pengangkutan, pertanian, perindustrian, perbengkelan, dan jasa.

Namun, pada 2023, Barito Renewables mengalihkan fokus kegiatan usaha utamanya menjadi perusahaan holding dengan konsentrasi pada sektor energi terbarukan.

Perusahaan ini kini berfokus pada strategi jangka panjang untuk menyediakan energi yang lebih bersih dan emisi yang lebih rendah, serta mendukung target Indonesia dalam transisi menuju Net Zero Emission (NZE).

Barito Renewables memulai operasionalnya melalui salah satu entitas anaknya, Star Energy Geothermal Group, yang merupakan produsen listrik tenaga panas bumi terkemuka. 

Saat ini, Grup Perseroan mengoperasikan tiga aset panas bumi yang berlokasi di Jawa Barat, dengan total kapasitas terpasang sebesar 886 megawatt (MW), yang mewakili sekitar 38% pangsa pasar di Indonesia.

4. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)  

PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) adalah salah satu perusahaan baru dalam portofolio Prajogo Pangestu. CUAN merupakan perusahaan induk yang beroperasi melalui aktivitas perusahaan holding, yang mencakup pengelolaan aset dari kelompok perusahaan anak.

Kegiatan usaha perusahaan ini meliputi usaha penunjang seperti konsultasi manajemen yang mencakup pemberian nasihat, bimbingan, serta dukungan operasional dalam berbagai aspek usaha, termasuk masalah organisasi dan manajemen lainnya.

CUAN dan perusahaan anaknya didukung oleh rantai pasokan yang terintegrasi, mulai dari tambang hingga area stockpile dan transshipment, untuk mendukung kelancaran operasional dan menjalankan kegiatan usaha perusahaan.

Prajogo diketahui memiliki total 84,9% saham CUAN dengan 9,5 juta lembar saham.

5. PT Petrosea Tbk (PTRO)  

PT Petrosea Tbk (PTRO) adalah perusahaan multidisiplin yang berfokus pada layanan kontrak pertambangan, rekayasa, pengadaan dan konstruksi, serta jasa minyak dan gas bumi.

Dengan pengalaman lebih dari 52 tahun, keunggulan PTRO terletak pada kemampuan menyediakan layanan pertambangan terintegrasi dari pit-to-port, keahlian rekayasa, pengadaan dan konstruksi yang saling terhubung, dan layanan logistik. Perusahaan berkomitmen terhadap penerapan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan, manajemen mutu, dan integritas bisnis.

Pada 2019, Petrosea terpilih oleh World Economic Forum sebagai satu-satunya perusahaan tambang dan perusahaan Indonesia yang masuk dalam Global Lighthouse Network berkat keberhasilan dalam menerapkan teknologi Industri 4.0.

Prajogo Pangestu diketahui sebagai pengendali saham PTRO melalui kepemilikan mayoritas sebesar 41,52% melalui PT Kreasi Jasa Persada, yang merupakan anak perusahaan dari PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN).

Awal karier Prajogo Pangestu

Prajogo Pangestu, pengusaha dan konglomerat Indonesia (forbes.com)

Di luar dari riwayat karier yang mentereng, Prajogo Pangestu diketahui hanya menamatkan pendidikan di SMP Nan Hua, sekolah Mandarin di Singkawang, Kalimantan Barat. Setelah lulus, ia mencoba mencari pekerjaan di Jakarta, tapi gagal mendapatkan pekerjaan dan akhirnya kembali ke kampung halamannya. 

Setibanya di Kalimantan, Prajogo bekerja sebagai sopir angkutan umum rute Singkawang-Pontianak. Namun, tidak lama setelah itu, ia memutuskan untuk mencoba peruntungan di dunia bisnis, mulai dengan menjual ikan asin dan berbagai bumbu dapur.

Pada 1960-an, Prajogo bertemu dengan Bong Sun On atau Burhan Uray, pengusaha kayu asal Sarawak, Malaysia. Burhan bisa memasuki Indonesia melalui Pontianak karena saat itu terjadi penyelundupan kayu dari Malaysia.

Pada masa itu, Burhan berhasil meraup keuntungan besar karena sistem penebangan hutan yang masih menggunakan pola persil dan petak rakyat, yang memudahkan manipulasi jumlah pohon yang ditebang dan membuatnya sulit untuk diawasi pemerintah. 

Pada 1970-an, Burhan memindahkan perusahaannya, PT Djajanti, dari Pontianak ke Banjarmasin, dan juga merekomendasikan Prajogo untuk menjadi General Manager PT Nusantara Plywood di Surabaya. Keberhasilan ini membuat nama Prajogo makin dikenal.

Riwayat karier Prajogo Pangestu

Berikut adalah detail riwayat karier Prajogo Pangestu:

  1. Tahun 1969—1977: Djajanti Timber Group – Direksi  

  2. Tahun 1976: PT Barito Pacific Lumber – Direktur Utama  

  3. Tahun 1979—1993: PT Barito Pacific Timber (d/h PT Bumi Raya Pura Mas Kalimantan) – Direktur Utama  

  4. Tahun 1982—1993: PT Mangole Timber Producers – Direktur Utama  

  5. Tahun 1987—1998: PT Tunggal Agathis Indah Wood Industries – Direktur Utama  

  6. Tahun 1991—1993: PT Musi Hutan Persada – Komisaris  

  7. Tahun 1993—1998: PT Astra International Tbk – Wakil Komisaris Utama  

  8. Tahun 1993—1998: PT Mangole Timber Producers – Komisaris Utama  

  9. Tahun 1993—Sekarang: PT Barito Pacific Tbk (d/h PT Barito Pacific Timber) – Pendiri dan Komisaris Utama  

  10. Tahun 1997—1999: PT Tanjungenim Lestari Pulp & Paper – Wakil Komisaris Utama  

  11. Tahun 1999—2005: PT Tanjungenim Lestari Pulp & Paper – Komisaris Utama  

  12. Tahun 1990—1999: PT Chandra Asri – Direktur Utama  

  13. Tahun 1989—1999: PT Tripolyta Indonesia Tbk – Komisaris  

  14. Sejak 1977—Sekarang: Barito Pacific Group – Chairman

Demikianlah daftar bisnis Prajogo Pangestu, pengusaha sekaligus salah satu orang terkaya di Indonesia saat ini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yogama Wisnu Oktyandito
EditorYogama Wisnu Oktyandito
Follow Us