Jakarta, FORTUNE – Survei terbaru dari The Conference Board, organisasi kelompok riset dan keanggotaan bisnis, menunjukkan mayoritas pemimpin bisnis global khawatir terhadap potensi resesi atau pertumbuhan ekonomi negatif.
Dalam survei yang dikutip oleh Fortune.com, Jumat (20/6), sebagian besar eksekutif bisnis meyakini pertumbuhan ekonomi negatif tak terhindarkan selama 1,5 tahun ke depan. Bahkan, kelesuan ekonomi itu dianggap sudah terjadi saat ini.
Lebih dari tiga per empat CEO global memperkirakan resesi akan terjadi di wilayah bisnis yang mereka geluti tahun depan. Sedangkan, hanya 60 persen CFO yang memperkirakan hal sama.
Laporan bertajuk C-Suite View of Volatilty, War, Risks, and Growth for Global Business ini berdasar atas survei terhadap 750 pemimpin bisnis dunia, termasuk 447 CEO. Jajak pendapat digelar untuk mengetahui pandangan pebisnis mengenai perkembangan ekonomi global, dengan fokus pada krisis geopolitik Eropa Timur.
Penelitian yang dilansir pada Mei tersebut berlangsung sebelum bank sentral Amerika Serikat (The Fed) menaikkan suku bunga acuan 0,75 persen demi mengendalikan inflasi, Kamis (16/6). Namun, pada saat itu, sekitar 15 persen CEO sudah meyakini bahwa wilayah mereka tengah berada dalam tren koreksi.
Temuan dalam survei kali ini dianggap mengejutkan. Pasalnya, pada akhir tahun lalu, hanya 22 persen responden memprediksi terjadinya penurunan kinerja ekonomi.