Jakarta, FORTUNE - Tesla telah menyetujui pembelian aset milik grup teknik Jerman, Manz, yang tengah mengalami kesulitan keuangan. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari ekspansi Tesla di pasar Eropa, meskipun perusahaan asal Amerika Serikat tersebut mengalami penurunan penjualan yang signifikan di wilayah tersebut.
Dalam kesepakatan ini, Tesla Automation, divisi teknologi otomasi Tesla, akan mengambil alih lebih dari 300 karyawan, pabrik, dan peralatan di lokasi Manz di Reutlingen. Akuisisi ini terjadi setelah Manz mengajukan kebangkrutan akibat penurunan tajam dalam pasar baterai Eropa. Detail transaksi ini tidak diungkapkan oleh kedua perusahaan. Demikian dilaporkan Financcial Times, dikutip (26/2).
Akuisisi ini terjadi di tengah tantangan besar bagi Tesla di Eropa. Data dari Asosiasi Produsen Mobil Eropa menunjukkan bahwa Tesla hanya menjual 9.900 unit kendaraan di Eropa pada bulan lalu, turun lebih dari 45 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024. Pangsa pasar Tesla dalam registrasi mobil baru juga turun dari 1,8 persen menjadi 1 persen.
Penurunan terbesar terjadi di Jerman, tempat Tesla memiliki satu-satunya pabriknya di Eropa. Registrasi kendaraan Tesla di negara tersebut anjlok 59,5 persen dari tahun sebelumnya. Penjualan di Prancis juga turun 63 persen, sementara di Norwegia dan Inggris masing-masing turun 38 persen dan 8 persen.
Penurunan ini terjadi di tengah meningkatnya keterlibatan CEO Tesla, Elon Musk, dalam politik Eropa. Musk secara terbuka mendukung partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD) menjelang pemilu negara itu, yang memicu reaksi negatif dari berbagai pihak. Ia juga mengkritik Uni Eropa, yang ia sebut sebagai "tidak demokratis" pada November lalu.
Alice Weidel, salah satu pemimpin AfD, mengungkapkan bahwa Musk secara pribadi mengucapkan selamat kepadanya setelah partainya berhasil menggandakan suara mereka hingga mencapai 21 persen.