Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Pameran Kenduren UMKM Bank Indonesia Solo. (IDN Times/Larasati Rey)
Pameran Kenduren UMKM Bank Indonesia Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Intinya sih...

  • UMKM binaan BI meraih kesepakatan bisnis senilai Rp7,8 miliar di World Expo 2025 Osaka untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat industri halal global

  • Kesepakatan tersebut meliputi komoditas kakao, produk fashion, home décor, dan produk asesoris dengan berbagai perusahaan di Jepang

  • Sila Tea juga membuka cabang di Jepang dengan investasi Rp20 miliar untuk memperluas jangkauan pasar teh artisan Indonesia di kancah internasional

Jakarta, FORTUNE – UMKM binaan Bank Indonesia (BI) mampu meraih kesepakatan bisnis atau Memorandum of Understanding (MoU) senilai Rp7,8 miliar di World Expo 2025 Osaka. Kegiatan ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat industri halal dan berkelanjutan di tingkat global, serta mendorong kolaborasi internasional untuk pengembangan produk halal yang ramah lingkungan dan bernilai tambah tinggi.

“Kami percaya inisiatif ini akan membuka jalur baru bagi UMKM Indonesia, memperkenalkan alternatif ke pasar Jepang, dan memberikan umpan balik berharga untuk memperkuat daya saing produk,” kata Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Kamis (15/5).

Secara terperinci, kesepakatan tersebut meliputi Aranaspice dan Koh Juku untuk komoditas kakao senilai Rp4,25 miliar. Kesepakatan kedua ialah Wastraloka dan Stoneman Co. Ltd untuk produk fashion senilai Rp1,17 miliar. Ketiga ialah Agung Bali dan Kawabe Naomitsu untuk home décor senilai Rp288 juta, dan keempat yakni Joglo Ayu Tenan dengan Alyssa untuk produk asesoris senilai Rp100 juta.

Sila Tea buka cabang di Jepang investasi Rp20 miliar

ilustrasi teh (pexels.com/Valeria Boltneva)

Selain itu, pada kesempatan ini dilakukan juga pembukaan kantor representatif Sila Tea di Jepang untuk memperluas jangkauan pasar teh artisan Indonesia di kancah internasional dengan investasi dan transaksi senilai Rp20 miliar.

Pada pembukaan forum tersebut, Destry juga menegaskan komitmen BI untuk memperluas akses pasar UMKM Indonesia dengan membangun ekosistem halal yang kuat, berbasis inovasi dan keberlanjutan. 

Duta Besar Indonesia untuk Jepang, H.E. Heri Akhmadi juga menegaskan kesiapan Indonesia menjadi mitra strategis Jepang dalam memperkuat rantai nilai halal dan produk berkelanjutan global. 

Selain diadakan diskusi panel bertajuk Scaling Halal Lifestyle and Sustainable Products: Unlocking Opportunities in the Global Market yang mengangkat studi kasus kolaborasi teknologi Jepang dengan produk UMKM Indonesia, forum ini dilanjutkan dengan sesi business matching yang diikuti 10 calon buyer internasional dari negara Jepang dan sekitarnya dengan 30 UMKM binaan BI. 

BI turut mempromosikan produk-produk dari 52 UMKM binaan BI termasuk anggota Industri Kreatif Syariah (IKRA) Indonesia. Partisipasi BI dalam Paviliun Indonesia tidak hanya sebagai bagian dari upaya meningkatkan eksistensi produk UMKM Indonesia di pasar global, namun sekaligus juga upaya penguatan halal value chain.

Editorial Team