Sri Mulyani: APBD Harus Selaras Kebijakan Fiskal

Realisasi belanja APBD masih lambat.

Sri Mulyani: APBD Harus Selaras Kebijakan Fiskal
Sri Mulyani, Menteri Keuangan RI. (Flickr)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, menegaskan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023 harus selaras dengan arah kebijakan fiskal dan program prioritas nasional.

Menurutnya, seluruh komponen belanja daerah tercatat terus mengalami peningkatan mulai dari sisi belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja barang modal, dan belanja daerah lainnya. “Selama 11 tahun terakhir belanja daerah itu meningkat terus. Tahun 2011 transfer dari pusat itu hanya sekitar Rp450 triliun, sekarang sudah Rp770 triliun,” ujarnya seperti dilansir Setkab, Jumat (17/6).

Adapun program prioritas nasional tersebut meliputi pengelolaan kualitas sumber daya manusia (SDM), pembangunan insfrastruktur, reformasi birokrasi, revitalisasi industri, dan pembangunan yang ramah lingkungan atau ekonomi hijau.

Realisasi belanja yang lambat

Ilustrasi keuangan hijau. (Pixabay/Orlandow)

Sri Mulyani mengatakan bahwa Kemenkeu fokus pada upaya perbaikan pengelolaan keuangan daerah, termasuk soal pengelolaan belanja daerah.

Oleh sebab itu dibutuhkan perbaikan komposisi serta percepatan realisasi anggaran belanja daerah. “APBD kita menghadapi masalah percepatan realisasi belanja yang lambat,” ucap Sri Mulyani.

Kualitas penganggaran harus ditingkatkan

PLTS di atap SPBU Pertamina. (Dok. Pertamina)

Menkeu minta pemerintah daerah meningkatkan kualitas penganggarannya secara lebih tepat dan akuntabel. Kemenkeu siap membantu dan bekerja sama dengan pemda dalam menyelesaikan permasalahan keuangan daerah sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 1/2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (HKPD).

Selain itu, reformasi belanja daerah perlu diperhatikan. “(Tentang) bagaimana kita menaikkan atau meningkatkan kualitas penganggaran kita, mengalokasikan anggaran secara lebih tepat, serta bagaimana memperbaiki SDM-nya. Termasuk untuk bidang keuangan di daerah,” ujarnya.

Tetap fokus di tengah dinamika ekonomi dunia

Proses kerja di pabrik tekstil. Shutterstock/AdaCo

Lebih lanjut, Sri Mulyani ingin para pengelola keuangan di daerah untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan anggaran dan perbaikan alokasi belanja dengan fokus pada perbaikan kualitas SDM dan infrastruktur dasar.

Meski menghadapi dinamika ekonomi dunia yang tidak mudah, namun kualitas pengeloaan keuangan negara harus tetap meningkat. “Kondisi ekonomi dunia memberikan peluang sekaligus guncangan yang berpotensi risiko. Peranan bapak-ibu (pengelola keuangan daerah) sekalian adalah menjaga daerah agar tetap stabil dan maju terus menuju apa yang kita ingin capai,” ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M