Menkeu : LPEI Harus Beri Solusi Atas Permasalahan Ekspor Tak Biasa

LPEI harus lebih berperan dalam pembangunan nasional.

Menkeu : LPEI Harus Beri Solusi Atas Permasalahan Ekspor Tak Biasa
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. (dok. Kemenkeu)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengatakan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) merupakan institusi yang dirancang untuk menjadi solusi dalam menjawab permasalahan ekspor yang tidak biasa. Ia mengakui bahwa misi LPEI cukup berat, khususnya yang mencakup hal-hal struktural, fundamental, dan kompleks, dalam sektor perdagangan luar negeri.

Untuk itu, dalam pencapaian misi tersebut, LPEI harus didukung oleh sumber daya manusia yang kuat. “Leadership, sumber daya manusianya, sikapnya, kompetensinya, profesionalismenya, inovasinya, kreativitasnya, integritasnya, itu adalah tanggung jawab internal LPEI yang harus dibangun tidak hanya oleh Direktur Eksekutifnya tapi seluruh jajaran manajemen dan karyawannya,” katanya pada keterangan di laman resmi Kemenkeu (4/12).

Menkeu berharap, tugas yang diemban oleh LPEI dapat dijalankan dengan baik dengan poin-poin misi yang tercapai. Bila demikian, LPEI tidak hanya dapat menjadi solusi atas berbagai permasalahan ekspor di Indonesia, tapi juga berperan aktif dalam pembangunan nasional.

Dorong ekspor Indonesia

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Sri Mulyani juga menyampaikan agar LPEI terus memperbaiki kinerjanya, baik dari sisi keuangan, maupun dalam fungsi dan tugas. Hal ini ditujukan untuk mendorong ekspor di Indonesia.

Pasalnya, ekspor merupakan salah satu engine growth yang sangat penting di lingkungan dunia yang bergerak dengan sangat cepat.

“Untuk itu, beberapa fungsi seperti pemberi kredit, sebagai fasilitator, akselerator, maupun agregator adalah fungsi-fungsi yang membutuhkan semua elemen, termasuk direksi, pimpinan dan manajemen yang mampu berpikir kreatif dan inovatif,” ucapnya.

Sinergitas dengan berbagai pihak

Sri Mulyani berharap LPEI dapat fokus kepada para pelaku bisnis kecil dan menengah. Selain itu, sinergi antara bagian terkait diperlukan, demi terciptanya kinerja yang lebih powerful dan lebih besar. Apalagi, sebagai Special Mission Vehicle (SMV) di lingkungan Kemenkeu, tugas LPEI dalam pembangunan nasional semakin kompleks, yang mana secara struktural dituntut terus sehat, tepat, dan berkinerja baik.

“Kalau kita bekerja sendiri-sendiri, terkotak-kotak hasilnya pasti lebih buruk dan terbatas,” kata Menkeu.

Oleh sebab itu, sinergi diperlukan. "Ini privilege yang Anda miliki dan itu yang disebut misi pembangunan. LPEI agar bekerja jauh lebih kreatif, tidak sekedar menyalurkan kredit," pungkas Menkeu. 

Mencetak Lebih Banyak Eksportir

Memasuki 2022, Corporate Secretary LPEI, Agus Windiarto mengatakan, LPEI diharapkan semakin banyak mencetak eksportir dari para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Hal ini dicapai dengan berbagai dukungan, salah satunya melalui program Jasa Konsultasi LPEI.

“Semoga di tahun 2022, komoditas Indonesia dapat terus meningkatkan daya saing di pasar global,” ujarnya seperti dikutip dari Antara. 

Agus mengungkapkan, LPEI akan terus aktif melakukan pendampingan melalui Program Jasa Konsultasi secara intensif terhadap desa-desa binaannya. Hal ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan LPEI untuk memenuhi perannya sebagai SMV di Kemenkeu.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M