Hedging adalah: Pengertian, Jenis, Cara Kerja, dan Strategi

Hedging adalah lindungi nilai dari risiko investasi.

Hedging adalah: Pengertian, Jenis, Cara Kerja, dan Strategi
Shutterstock/ITTIGallery
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Hedging adalah lindungi nilai dari risiko kerugian investasi. Seluk-beluk hedging sebaiknya dipahami oleh setiap investor. Istilah hedging merujuk pada serangkaian strategi yang diimplementasikan untuk melindungi dari berbagai bentuk kerugian finansial.

Hedging terdiri dari sejumlah strategi sesuai dengan tujuan investasi itu sendiri. Lantas sebenarnya, apa itu hedging? Dan bagaimana strategi untuk menerapkan hedging?

Hedging adalah istilah yang berasal dari bahasa Inggris dan bermakna "lindungi nilai". Lalu, apa itu hedging dalam dunia investasi? Hedging merupakan strategi yang digunakan oleh para investor atau trader untuk menghilangkan atau mengurangi risiko kerugian.

Melansir laman OCBC NISP, pergerakan harga saham atau perubahan nilai dalam investasi dipengaruhi oleh berbagai faktor yang cenderung sulit diprediksi. Oleh karena itu, investor membutuhkan sebuah instrumen tertentu untuk melindungi nilai aset mereka. 

Tujuan hedging

Tujuan penggunaan hedging adalah melindungi kondisi finansial seseorang dan memberikan keuntungan. Dengan demikian, apabila terjadi perubahan tidak terduga, risiko yang ditanggung tidak terlalu besar. 

Mengacu pada hal tersebut, bisa dipastikan bahwa hedging adalah alat bantu atau strategi untuk meminimalisasi. Artinya, penggunaan hedging bukan berarti menghilangkan semua kemungkinan risiko.

Selain mengurangi risiko kerugian, hedging adalah instrumen yang memungkinkan investor mengamati atau menganalisis kemungkinan adanya risiko dalam investasi. Melalui hal ini, investor dapat mempersiapkan rencana untuk mengantisipasi kondisi-kondisi tersebut.

Peraturan hedging

Pada umumnya, hedging pun banyak digunakan oleh perusahaan yang sering melakukan transaksi dengan mata uang asing atau valas. Pergerakan nilai mata uang asing yang fluktuatif akan mempengaruhi untung dan rugi sebuah perusahaan. Oleh karena itu, penggunaan hedging adalah salah satu strategi untuk mengatasi hal tersebut.

Bisa dikatakan bahwa hedging adalah strategi yang telah diatur secara resmi di peraturan pemerintah. Bahkan, strategi ini telah diterapkan di sejumlah bisnis BUMN melalui kebijakan Prosedur Operasi Standar (POS). Aturan ini secara resmi dikeluarkan oleh Menteri BUMN dengan detail nomor S-687/MBU/10/204 yang isinya mengenai SOP Lindung Nilai.

Mengapa perlu hedging?

Secara sederhana, hedging adalah strategi atau kebijakan yang diterapkan untuk mengantisipasi dan mencegah kerugian bisnis dan finansial seseorang. Berikut penjelasan mengapa hedging adalah langkah yang penting untuk dilakukan.

1. Menjaga stabilitas keuangan

Dalam menghadapi gejolak perubahan yang tidak bisa diprediksi, hedging adalah cara tepat untuk menjaga stabilitas kondisi keuangan. Strategi ini bisa menjadi langkah efektif dan efisien untuk tetap mendapat keuntungan sekaligus mencegah kerugian di tengah naik turunnya nilai.

Oleh karena itu, hedging adalah strategi yang banyak diterapkan pada perusahaan dengan banyak transaksi valas. Harga valuta asing yang sulit diprediksi dan kemungkinan kerugian masih bisa ditoleransi dengan adanya hedging.

2. Menghindari kebangkrutan

Alasan utama penggunaan hedging adalah menghindari risiko kebangkrutan. Kerugian yang terus terjadi dan tidak bisa ditoleransi tentu akan membawa pada kegagalan sebuah bisnis. Namun dengan penggunaan hedging, risiko dan kemungkinan kerugian ini dapat diamati dan diatasi sebelum mengakibatkan dampak fatal.

Jenis-jenis hedging

Dalam penerapan strategi hedging untuk membatasi risiko kerugian terhadap nilai sebuah instrumen, jenis-jenis hedging adalah:

1. Kontrak Serah (forward contract)

Jenis pertama dari hedging adalah kontrak serah yang mengacu pada kesepakatan dua pihak untuk melakukan transaksi di tanggal dan harga sesuai perjanjian. Tujuan kontrak ini adalah mengurangi terjadinya perubahan nilai terhadap suatu aset atau komoditas.

Dengan adanya kontrak ini, perubahan nilai di pasar tidak akan mempengaruhi isi perjanjian. Oleh karena itu, keuntungan penggunaan kontrak serah pada hedging adalah menghindari kerugian dari adanya perubahan, seperti kurs mata uang.

2. Kontrak Berjangka (futures contract)

Jenis berikutnya dari hedging adalah kontrak berjangka untuk memperoleh kesepakatan harga sebelum terjadinya transaksi jual-beli. Biasanya, kontrak ini terjadi antara dua pihak pada bursa berjangka.

Dalam kesepakatan kontrak, kedua belah pihak telah menyetujui harga untuk pembelian sebuah instrumen atau aset di masa depan. Sehingga, penurunan atau kenaikan nilai dari instrumen tersebut di masa mendatang tidak akan mempengaruhi harga kesepakatan.

3. Pasar Uang (money market)

Pasar uang merujuk pada lokasi transaksi jual-beli jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu tidak lebih dari satu tahun. Di sini, ada beragam strategi hedging yang bisa diterapkan untuk melindungi nilai sebuah instrumen. Salah satu yang sering digunakan adalah covered call untuk ekuitas.

Strategi hedging

Pada dasarnya, hedging adalah sekumpulan strategi yang bisa dipilih untuk melindungi nilai keuangan atau sebuah instrumen. Terdapat beberapa strategi hedging yang bisa diterapkan sesuai kebutuhan. Berikut penjelasannya:

1. Arbitrase
Strategi arbitrase untuk hedging adalah teknik yang paling banyak digunakan di kalangan trader atau investor. Cara kerja strategi ini, yaitu melakukan pembelian sebuah produk emiten atau saham lalu segera menjualnya di tempat lain dengan harga yang lebih tinggi. Melalui strategi ini, seseorang akan mendapatkan keuntungan dari nilai penjualan yang lebih tinggi dari pembelian.

2. Diversifikasi
Strategi kedua hedging adalah diversifikasi dan merupakan teknik yang paling direkomendasikan saat melakukan investasi. Sesuai kata pepatah, "Jangan meletakkan semua telur di satu keranjang yang sama", seorang investor juga disarankan tidak menyimpan semua aset atau uangnya hanya di satu tempat. Mengapa?

Jika seorang investor menyimpan uangnya hanya di satu tempat, maka ketika instrumen investasi tersebut mengalami penurunan risiko kerugian tentu sangat signifikan. Hal ini akan berbeda jika investor melakukan investasi di berbagai jenis instrumen berbeda, seperti properti dan makanan. Sehingga, jika satu mengalami kerugian, masih ada kemungkinan mendapat keuntungan di instrumen investasi lainnya.

3. Average down
Strategi ketiga hedging adalah average down yang dilakukan dengan membeli saham secara bertahap ketika terjadi penurunan harga pada saham tersebut. Investor akan membeli sahamnya dengan harga lebih murah.
Sehingga, ketika harga saham naik sampai mencapai di tengah harga pembelian pertama dan kedua, investor akan mendapatkan keuntungan. Hasil keuntungan dari pembelian kedua ini bisa menutupi kerugian di pembelian pertama.

4. Tutup tunai
Strategi keempat hedging adalah tutup tunai yan merupakan metode paling sederhana. Tutup tunai biasanya dilakukan ketika harga saham mengalami penurunan tidak menentu. Mengatasi hal ini, investor memilih untuk menyimpan uangnya secara tunai sebagai upaya melindungi kondisi finansial dan mengurangi kerugian.

Cara kerja hedging

Cara kerja hedging adalah melindungi nilai dari sebuah aset atau instrumen kerugian dari risiko kerugian yang terlalu besar. Sejumlah teknik dapat dilakukan untuk menerapkan hedging. 

Teknik yang paling umum adalah pembuatan dokumen kontrak dimana setiap nilai akan diukur berdasarkan underlying asset. Melalui kesepakatan antara dua pihak yang bertransaksi, kemungkinan kerugian dapat lebih diminimalisasi jika terjadi kejadian tidak terduga di masa mendatang. 

Misalnya, seorang investor membeli saham sebuah perusahaan dengan harapan mendapat keuntungan secara signifikan. Namun, sejumlah faktor menyebabkan harga saham tersebut terus menurun dan tentu akan menjadi kerugian bagi investor.

Kondisi tersebut dapat diantisipasi jika investor menerapkan opsi hedging berupa kontrak sebelum pembelian saham. Melalui persetujuan tersebut, investor memiliki kesempatan untuk membeli atau menjual saham dengan harga yang telah disepakati sebelumnya di perjanjian kontrak.

Sehingga, strategi tersebut akan membantu investor untuk menghindari kerugian terlepas dari kondisi penurunan harga saham. Bahkan, investor masih bisa memperoleh keuntungan dengan adanya penerapan kontrak tersebut.

Hedging adalah salah satu tips yang bisa dilakukan untuk mendatangkan untung. Namun, ada sejumlah teknik dan strategi untuk implementasinya. Demikian penjelasan mengenai hedging. Sederhananya, hedging berfungsi untuk melindungi nilai dari risiko pasar investasi yang tidak terduga.

Related Topics

Hedging

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Pialang Adalah: Pengertian, Tugas, dan Cara Kerjanya
Lima Anak Bernard Arnault Jadi Direksi, Penerus LVMH Diragukan
Daftar Produk Paling Laris Dibeli di Tokopedia dan Tiktok Saat Ramadan
Pelaku Usaha dan UMKM Kini Bisa Daftar Sertifikasi Halal Lewat Shopee
Rupiah Tertekan ke Rp16.217 per US$ Usai Data PDB AA Dirilis
Peluang Rebound IHSG Terbuka, Didukung Kebijakan Suku Bunga