Transaksi E-commerce dan Uang Elektronik pada Semester I Melesat

Kenaikan transaksi sejalan dengan penjualan yang menanjak.

Transaksi E-commerce dan Uang Elektronik pada Semester I Melesat
source_name
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengatakan nilai transaksi e-commerce dan uang elektronik melesat di tengah tertekannya bisnis ritel akibat pembatasan mobilitas masyarakat pada paruh pertama 2021.

Transaksi e-commerce naik hingga 63,36% year-on-year menjadi Rp186,7 triliun sepanjang semester I. Lalu, uang elektronik pada periode yang sama melonjak 41,01% yoy atau senilai Rp132,03 triliun 

"Pertumbuhan ini seiring meningkatnya penerimaan dan preferensi masyarakat untuk berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking," ujar Perry dalam konferensi pers virtual, Kamis (22/7).

Mengutip data BI, peningkatan transaksi bahkan terjadi sejak 2017. Pada tahun itu, transaksi e-commerce mencapai Rp42,2 triliun. Lalu, setahun setelahnya, transaksi e-commerce tercatat naik 150,24% yoy menjadi Rp105,6 triliun.

Jumlah nilai transaksi meningkat lagi pada 2019 sebesar 94,69 persen ke angka Rp205,5 triliun atau tumbuh 94,69% yoy. Kemudian, pada 2020 kenaikan kembali terjadi sebesar 29,44% yoy menjadi Rp253 triliun. 

BI memproyeksikan hingga akhir tahun transaksi e-commerce akan meningkat 48,4% yoy menjadi Rp395 triliun. Sementara uang elektronik diperkirakan tumbuh 35,7% yoy atau mencapai Rp278 triliun.

"Bi terus mempercepat implementasi kebijakan sistem pembayaran sesuai blue print sistem pembayaran (BPSI) 2025 dalam rangka mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan yang inklusif dan efisien," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Perry juga melaporkan adanya kenaikan pada nilai transaksi perbankan digital yang mencapai Rp17.901,76 triliun atau 39,39% yoy. Sedangkan untuk keseluruhan tahun, transaksinya diperkirakan mencapai Rp35.600 triliun atau naik 30,1% yoy.

Perry memastikan bank sentral terus mendorong digitalisasi perbankan lewat sistem pembayaran dan ketersambungan (interlink) pelayanannya dengan digital banking dan fintech. Kemudian, perluasan QR Code Indonesia Standard (QRIS) yang saat ini telah menjangkau hampir 8 juta merchant juga terus dilakukan.

"Fitur baru QRIS dan interlink itu akan diluncurkan pada Agustus mendatang. Kami juga melakukan reformasi regulasi di bidang sistem pembayaran yang kami sudah keluarkan aturan BI untuk membentuk ekosistem industri sistem pembayaran dan keuangan digital end-to-end," ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023

Most Popular

Cara Membuat Akun PayPal dengan Mudah, Tanpa Kartu Kredit!
UOB Sediakan Kartu Kredit Khusus Wanita, Miliki Nasabah 70 ribu
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus tapi Iuran Tetap Beda, Seperti Apa?
IBM Indonesia Ungkap Fungsi WatsonX Bagi Digitalisasi Sektor Keuangan
Survei BI: Tren Harga Rumah Tapak Masih Naik di Awal 2024
Saksi Sidang Kasus Korupsi Tol MBZ Sebut Mutu Beton Tak Sesuai SNI