Apa Itu Globalisasi dalam Ekonomi: Arti, Manfaat, & Dampak

Globalisasi menciptakan ketergantungan antarnegara.

Apa Itu Globalisasi dalam Ekonomi: Arti, Manfaat, & Dampak
Shutterstock/createjobs51
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Globalisasi merupakan istilah yang cukup familiar bagi banyak orang. Namun, apa sebenarnya globalisasi itu? Lantas, bagaimana manfaat dan dampak fenomena tersebut?

Melansir Investopedia, globalisasi mengacu pada penyebaran aliran produk keuangan, barang, teknologi, informasi, dan pekerjaan yang melintasi batas dan budaya pelbagai negara.

Dalam dunia ekonomi, globalisasi ini dapat dianggap sebagai kondisi yang menggambarkan saling ketergantungan di antara negara-negara dunia melalui perdagangan bebas.

Menurut laman sama, globalisasi juga merupakan fenomena sosial, budaya, politik, dan hukum. Berikut perinciannya.

  • Secara sosial, globalisasi mengarah pada interaksi yang lebih besar di antara berbagai populasi.
  • Secara budaya, globalisasi merepresentasikan pertukaran ide, nilai, dan ekspresi seni antarbudaya.
  • Secara politis, globalisasi telah mengalihkan perhatian pada organisasi antarpemerintah seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
  • Secara hukum, globalisasi telah mengubah cara hukum internasional dibuat dan ditegakkan.

Globalisasi mesti dilihat dalam dua sudut pandang. Di satu sisi, globalisasi telah menciptakan lapangan kerja baru, serta mendorong prospek pertumbuhan ekonomi melalui arus barang, modal, dan tenaga kerja lintas batas. Di sisi lain, pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja ini tidak merata di seluruh industri atau negara.

Menurut Kompas Money, ada sejumlah faktor yang mendorong globalisasi, di antaranya perkembangan teknologi dan informasi termasuk internet, meningkatnya kerja sama internasional, kemudahan transportasi, dan sistem ekonomi terbuka.

Mengapa globalisasi penting

Deretan gedung bertingkat di Jakarta, Senin (25/4/2022). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.

Globalisasi intinya adalah tentang dunia yang menjadi semakin saling terhubung. Hubungan negara-negara menjadi lebih terintegrasi karena faktor penting seperti transportasi via udara maupun laut, perjanjian perdagangan internasional maupun hukum, dan internet.

Dalam dunia bisnis, globalisasi dikaitkan dengan tren seperti outsourcing, perdagangan bebas, dan rantai pasokan internasional.

Menurut Investopedia, globalisasi penting karena meningkatkan ukuran pasar global, dan memungkinkan lebih banyak barang yang berbeda diproduksi dan dijual dengan harga lebih murah.

Globalisasi juga esensial karena merupakan salah satu kekuatan paling kuat yang mempengaruhi dunia modern, sedemikian rupa sehingga sulit untuk memahami dunia tanpa memahami globalisasi.

Misalnya, banyak korporasi besar sebenarnya adalah organisasi multinasional, dengan kantor dan rantai pasokan yang membentang di seluruh dunia. Perusahaan takkan bisa eksis jika bukan karena jaringan rute perdagangan yang kompleks, perjanjian hukum internasional, dan infrastruktur telekomunikasi yang dimungkinkan melalui globalisasi.

Manfaat globalisasi

Suasana deretan gedung bertingkat dan rumah permukiman warga di kawasan Jakarta, Selasa (21/12/2021). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/hp.

Globalisasi menyimpan sederet manfaat. Berikut daftar dan penjelasannya, seperti dikutip dari Gramedia Blog.

1. Memberikan kemudahan dalam berkomunikasi

Tanpa globalisasi, komunikasi manusia hanya terjadi di negaranya saja. Globalisasi memungkinkan komunikasi antar warga pelbagai negara di dunia.

2. Kemudahan mendapatkan barang dari luar negeri

Konsumen saat ini bisa memesan pelbagai barang yang diproduksi di luar negeri.

3. Membuka lapangan pekerjaan baru

Globalisasi memungkinkan untuk mendorong pembukaan lapangan kerja baru yang pada gilirannnya dapat mengurangi jumlah pengangguran serta mendongkrak tingkat kesejahteraan masyarakat.

4. Demokrasi yang lebih transparan

Akses informasi yang terbuka menjadi salah satu prasyarat bagi terbentuknya kehidupan berdemokrasi.

Dampak globalisasi

Pembangunan gedung bertingkat berlangsung di Jakarta, Selasa (9/11/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.

Seperti disinggung di awal, globalisasi ini mesti dilihat secara komprehensif. Globalisasi memang menghadirkan banyak dampak positif, namun terdapat pula dampak negatif yang ditimbulkan. Berikut penjelasannya dilansir dari Kompas Money.

1. Dampak positif globalisasi

  • Masyarakat semakin maju. Globalisasi menyebabkan masyarakat semakin mudah untuk mendapatkan informasi serta akses terhadap teknologi
  • Pertukaran budaya. Dengan globalisasi, terjadi pertukaran budaya saat budaya asing masuk ke suatu negara tertentu.
  • Pasar semakin luas. Secara ekonomi, globalisasi memungkinkan hasil produksi dalam negeri dapat dijual di luar negeri. Setiap negara dapat memperoleh pasar yang jauh lebih luas. Akan tetapi, produk tersebut mesti memiliki daya saing tinggi.

2. Dampak negatif globalisasi

  • Membanjirnya produk impor. Globalisasi berdampak negatif terhadap membajirnya produk impor. Sebab, negara-negara bisa menerima produk dari luar negeri.
  • Ketergantungan terhadap negara maju. Dalam konteks globalisasi, negara berkembang biasanya akan tergantung terhadap negara maju. Itu terjadi karena infrastruktur negara berkembang yang belum sebaik negara maju.
  • Persaingan kerja. Globalisasi menghadirkan  tantangan persaingan kerja dengan pekerja asing.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen