Sistem Ekonomi Terpusat: Ciri-Ciri, Kelebihan dan Kekurangan

Pemerintah mengontrol semua sumber daya ekonomi.

Sistem Ekonomi Terpusat: Ciri-Ciri, Kelebihan dan Kekurangan
Deretan gedung bertingkat di Jakarta, Senin (25/4/2022). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Setiap negara memiliki kebijakan tersendiri dalam menerapkan sistem ekonomi. Sejumlah negara di dunia pun tercatat mengimplementasikan sistem ekonomi terpusat untuk mengatur jalannya perekonomian.

Sistem ekonomi terpusat—yang dikenal pula sebagai ekonomi komando atau ekonomi kepemimpinan—merupakan sistem ekonomi yang pemerintah negaranya mengatur secara sepenuhnya kebijakan produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa.

Dalam arti lain, pemerintah memiliki kontrol  yang besar terhadap seluruh aspek dalam kegiatan perekonomian, sebagaimana dilansir dari laman Kompas Money.

Dalam sistem ekonomi terpusat, negara yang menerapkannya menguasai seluruh sumber daya ekonomi. Pemerintahan terpusat ini juga tidak menghendaki kepemilikan individu.

Menurut laman Gramedia, dengan menerapkan sistem ekonomi komando negara memiliki kekuasaan yang besar terhadap berbagai kegiatan perekonomian. Pemerintah, misalnya, dapat mengatur kebijakan produksi, termasuk soal kepemilikan alat produksi agar perekonomian tidak bekerja dengan hukum permintaan dan penawaran ala pasar.

Sejumlah negara yang menerapkan sistem ekonomi terpusat adalah Cina, Korea Utara, dan Kuba.

Ciri-ciri sistem ekonomi terpusat

Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Senin (28/11/2022). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.

Konsep sistem ekonomi terpusat banyak mengadopsi dari pemikiran Karl Marx, seorang sosiolog sekaligus filsuf asal Jerman. Marx memiliki aspirasi bahwa sistem ekonomi yang ideal adalah ketika negara menghapus kepemilikan individual.

Dalam arti lain, negara tersebut tidak memiliki kelas ekonomi berdasar status dalam masyarakat. Hal ini demi mengatasi persoalan kesenjangan antara kelompok kaya dan miskin.

Untuk lebih memahami sistem ekonomi terpusat, maka bisa ditengok ciri-cirinya sebagai berikut, sebagaimana dilansir dari laman Accurate.

  • Pemerintah pusat memegang kekuasaan tertinggi untuk mengatur perekonomian.
  • Segala hak individu tidak akan diakui karena diatur pemerintah
  • Sumber ekonomi berbentuk alat produksi, modal, serta lahan merupakan sepenuhnya milik pemerintah.
  • Pihak swasta tak bebas dalam berusaha, serta tak ada kebebasan individu dalam berbisnis
  • Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam mengakses sumber daya
  • Pemerintah bertanggung jawab atas keputusan kegiatan ekonomi yang mencakup produksi, distribusi, serta konsumsi.
  • Masyarakat mesti mengikuti berbagai peraturan yang telah ditetapkan pemerintah pusat.
  • Jenis pekerjaan serta kebijakan pembagian kerja diatur pemerintah
  • Harga barang dan jasa ditetapkan pemerintah pusat

Kelebihan dan kekurangan ekonomi terpusat

Suasana deretan gedung bertingkat dan rumah permukiman warga di kawasan Jakarta, Selasa (21/12/2021). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/hp.

Bagi negara yang menerapkan sistem ekonomi terpusat, pengendalian terhadap aktivitas ekonomi akan lebih mudah. Itu menjadi salah satu kelebihan sistem ekonomi jenis ini.

Namun, seperti halnya sistem ekonomi lain, model terpusat ini memiliki kelemahan. Misalnya, risiko monopoli ekonomi.

Berikut sejumlah kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi terpusat secara ringkas sebagaimana dilansir dari berbagai sumber.  

Kelebihan

  • Membantu mengurangi berbagai masalah ekonomi seperti pengangguran dan kemiskinan
  • Memberikan jaminan kepada warga negaranya
  • Pengawasan dan pengendalian harga barang di pasar menjadi lebih mudah
  • Memungkinkan untuk menjaga stabilitas ekonomi karena dilakukan berdasarkan ketentuan dan peraturan sendiri
  • Mendorong pemerataan pendapatan
  • Memiliki kontrol atas seluruh aktivitas ekonomi

Kekurangan

  • Hak individu tidak diakui
  • Menghambat inovasi dari warga negara karena kekuasaan penuh dari pemerintah
  • Pemerintah memonopoli perekonomian tanpa melibatkan pihak lain
  • Meski terjadi pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi cenderung lebih lambat karena hanya diatur satu pihak atau segelintir orang
  • Sistem pasar tergantung oleh kualitas pemerintahannya.
  • Praktik monopoli berisiko sering terjadi.
  • Masyarakat tidak memiliki kebebasan untuk memiliki alat dan sumber daya.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra Otoparts Bagi Dividen Rp828 Miliar, Simak Jadwalnya
IKN Menjadi Target Inovasi yang Seksi bagi Investor Luar Negeri
Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp104,7 Triliun Hingga 31 Maret 2024
Museum Benteng Vredeburg Lakukan Revitalisasi Senilai Rp50 Miliar
Pemerintah Realisasikan Rp220 T Untuk 4 Anggaran Prioritas di Q1 2024
ERAL Kolaborasi dengan DJI dan Fujifilm di Kampanye Motion Creativity