Semester-I 2021, Asuransi Jiwa Raih Pendapatan Rp119,74 triliun

Pendapatan premi asuransi jiwa tumbuh 17,5%.

Semester-I 2021, Asuransi Jiwa Raih Pendapatan Rp119,74 triliun
Budi Tampubolon Ketua Dewan Pengurus AAJI/DOK AAJI
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatatkan total pendapatan secara industri mencapai Rp119,74 triliun di semester-I 2021. Raihan tersebut tumbuh 64,1 persen bila dibandingkan dengan capaian periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp73 triliun. 

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon mengatakan, sinyal kuat pemulihan ekonomi muncul secara meyakinkan dalam kinerja industrinya pada semester pertama 2021. 

“Sinyal pemulihan terlihat jelas di beberapa indikator pendapatan utama kami yang terus menguat di  semester satu tahun ini. Membaiknya pendapatan dari premi, investasi, premi reasuransi dan lainnya  di semester satu tahun ini secara year-on-year telah membangun optimisme kami tentang pemulihan  ekonomi di masa yang akan datang,” kata Budi melalui video conference di Jakarta (14/9). 

Pendapatan premi tumbuh 17,5%

AAJI juga mencatatkan pendapatan premi senilai Rp104,7 triliun atau tumbuh 17,5 persen bila dibandingkan periode sama  tahun lalu senilai Rp88,09 triliun. 

Budi menjelaskan, pertumbuhan pendapatan premi disumbang terbesar oleh kenaikan premi bisnis baru sebesar 27,4 persen dengan nilai total Rp68,02 triliun dan premi lanjutan sebesar 2,8 persen atau Rp 36,7 triliun.  

Besarnya pertumbuhan premi bisnis baru tersebut juga sangat ditopang oleh menguatnya peran penjualan Bancassurance. Budi menyebut, saluran distribusi ini tumbuh 37,5 persen atau setara nilai premi Rp37,96 triliun pada semester-I 2021. Budi juga mengatakan, porsi kontribusi Bancassurance mengambil 55,8 persen total premi bisnis baru. 

Pendapatan investasi tumbuh positif

Dalam jenis pendapatan lainnya, imbal hasil dari kegiatan investasi juga menorehkan pertumbuhan  positif yang sangat signifikan. 

Budi menjelaskan, jika semester pertama tahun lalu asuransi jiwa mencatatkan kerugian sebesar Rp21,64 triliun, maka di semester satu tahun ini industri mampu mencatatkan pendapatan investasi yang berbalik positif sebesar Rp4,9 triliun. 

Angka tersebut setara dengan peningkatan sebesar 122,6 persen dari imbal hasil di  periode yang sama 2020. Sedangkan klaim dan manfaat yang diberikan industri ke masyarakat juga mampu tumbuh sebesar 6,1 persen yoy, menjadi Rp 74,66 triliun di semester-I 2021. 

Industri asuransi jiwa sumbang stabilitas perekonomian

Selain sisi pendapatan, klaim dan manfaat, Budi juga menjelaskan soliditas industri dalam mendukung  perekonomian saat terjadinya perlambatan ekonomi dalam beberapa semester terakhir. Menurutnya, industri asuransi jiwa telah mendukung berbagai agenda penting pemerintah di beberapa sektor  pembangunan lewat kegiatan investasinya. 

Menurut Budi, industri asuransi jiwa berkomitmen untuk mengalokasikan dana kelolanya di berbagai instrumen investasi. Diantaranya, saham, reksadana dan Surat Berharga Negara (SBN). Tercatat, total  investasi industri asuransi jiwa mengalami pertumbuhan sebesar 14,7 persen dibandingkan semester I 2020. Dengan nilai totalnya mencapai Rp510,49 triliun pada semester I 2021.

Sementara itu, untuk investasi yang disalurkan melalui instrumen saham dan reksadana juga tumbuh sebesar 26 persen atau senilai Rp144,79 triliun dan 15,9 persen atau Rp167,58 triliun dibandingkan semester satu tahun lalu.  

Budi menyatakan, porsi  kontribusi dua jenis instrumen tersebut meningkat, masing-masing menjadi 28,4 persen dan 32,8 persen dari  total investasi industri asuransi jiwa di semester satu tahun ini.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

IDN Media Channels

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
Bukan Cuma Untuk Umrah, Arab Saudi Targetkan 2,2 Juta Wisatawan RI
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M