ADB Perkirakan Nilai Remitansi Asia Pasifik Naik US$21,2 miliar

Omicorn pengaruhi nilai remitansi dunia

ADB Perkirakan Nilai Remitansi Asia Pasifik Naik US$21,2 miliar
Shutterstock/Dilok Klaisataporn
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE - Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) 
memprediksi nilai pengiriman mata uang asing (remitansi) ke Asia Pasifik tumbuh 6,7 persen di akhir 2021. Pertumbuhan tersebut jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun 2020 yang merosot 2,0 persen. 

Dilansir Reuters, ADB memperkirakan kenaikan remitansi tahun ini mencapai US$21,2 miliar atau setara Rp300 triliun. "Ini didukung oleh pelonggaran lebih lanjut pembatasan Covid-19 di negara-negara maju," tulis ADB dalam laporan resminya, Selasa malam (28/12). 

Nilai remitansi Asia Pasifik diprediksi tumbuh 5,9% di 2022

Sedangkan untuk tahun 2022, ADB memproyeksikan nilai remitansi ke Asia Pasifik masih akan tumbuh 5,9 persen atau mencapai US$19,8 miliar. Nilai tersebut setara Rp282 triliun. 

Kawasan Asia Pasifik juga diprediksi menyumbang porsi terbesar di 63,4 persen dari total pengiriman uang di seluruh dunia pada tahun ini hingga tahun 2022.

Remitansi dunia diprediksi capai US$ 34 miliar

ADB juga mengatakan, remitansi uang di seluruh negara dapat mencapai US$ 34 miliar setara Rp484 triliun atau meningkat sebesar 4,8 persen di 2021. 

Sedangkan untuk 2022, remitansi juga masih akan meningkat 4,2 persen atau US$ 30,7 miliar atau Rp437 triliun.

Di Indonesia sendiri, Bank Indonesia (BI) mencatat pengiriman uang ke Indonesia dari tenaga kerja Indonesia (TKI) mencapai S$ 2,28 miliar atau setara Rp 32 triliun.

Omicorn pengaruhi nilai remitansi dunia

ADB sendiri sebelumnya telah memangkas perkiraan pertumbuhan remitansi untuk 45 negara berkembang di Asia. Hal tersebut dinilai sebagai dampak risiko dan ketidakpastian yang ditimbulkan oleh varian Omicron. 

ADB juga mencatat, sekitar 60 persen dari arus masuk remitansi ke kawasan Asia-Pasifik kemungkinan berasal dari Inggris, Amerika Serikat dan Uni Eropa, sementara hampir 30 persen akan berasal dari Timur Tengah.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Saham Anjlok, Problem Starbucks Tak Hanya Aksi Boikot
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M