Allianz Life Ungkap 3 Tantangan Industri Asuransi 

Masyarakat akan lebih selektif memilih asuransi.

Allianz Life Ungkap 3 Tantangan Industri Asuransi 
Ilustrasi Allianz Utama/Shutterstock nitpicker
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Industri asuransi telah melewati tiga tantangan dalam melewati tahun 2022. Dengan demikian, kondisi tersebut diharapkan menjadi bekal dan pembelajaran dalam melewati tahun 2023 mendatang. 

Hal tersebut disampaikan oleh Ni Made Daryanti, Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia (Allianz Life) pada acara Economic Outlook 2023 yang diselenggarakan Allianz secara virtual, Selasa (20/12). Pada tantangan pertama menurutnya ialah penurunan permintaan terhadap asuransi. Hal ini terjadi lantaran kenaikan suku bunga yang agresif oleh Bank Sentral Amerika serta kondisi geopolitik. 

“Hal ini tentunya membawa dampak terhadap industri asuransi, sehingga pendapatan premi asuransi mengalami penurunan. Nasabah juga akan semakin berhati-hati dan menyesuaikan pilihan subdana sesuai profil risiko,” papar Made. 

Masyarakat akan lebih selektif pada pada asuransi

Ilustrasi Asuransi/Dok. unsplash.com/@vladdeep

Pada tantangan kedua, masyarakat dinilai semakin selektif terhadap produk asuransi, mulai dari uang pertanggungan hingga faktor investasi seperti risiko profil.  

Hal itulah hang menjadi pemicu terjadinya penurunan permintaan terhadap asuransi. Namun demikian, pihaknya optimis kesadaran akan pentingnya asuransi tetap ada, khususnya dalam jangka panjang. 

Menurutnya, nasabah akan semakin selektif dan kritis ketika akan membeli produk asuransi. Nasabah juga akan semakin memperhatikan dari polis yang dimiliki, apakah proteksi dan nilai investasinya sudah cukup. 

Masih rendahnya porsi literasi asuransi

Warga menikmati pemandangan saat mengunjungi area Skywalk di Senayan Park, Jakarta, Sabtu (1/1/2022). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/hp.

Tantangan Ketiga, lanjut Made, ialah masih rendahnya literasi keuangan dalam negeri. Dirinya menjelaskan, literasi keuangan RI memang mengalami peningkatan dari sebelumnya 38 persen pada tahun 2021 menjadi sekitar 49,7 persen di 2022. Namun demikian, porsi dari literasi keuangan untuk asuransi masih rendah, yaitu sekitar 31 persen. 

"Secara inklusi juga masih rendah sebesar 16 persen,” kata Made. 

Untuk itu, Allianz akan terus mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya proteksi asuransi. Sementara itu, tercatat hingga November 2022, Allianz sudah mengasuransikan sekitar 13 juta polis dan membidik 15 juta polis di periode 2025. 

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Paylater Layaknya Pedang Bermata Dua, Kenali Risiko dan Manfaatnya
Bidik Pasar ASEAN, Microsoft Investasi US$2,2 Miliar di Malaysia
LPS Bayarkan Klaim Rp237 Miliar ke Nasabah BPR Kolaps dalam 4 Bulan
BI Optimistis Rupiah Menguat ke Rp15.800 per US$, Ini Faktor-faktornya
Saham Anjlok, Problem Starbucks Tak Hanya Aksi Boikot
Rambah Bisnis Es Krim, TGUK Gandeng Aice Siapkan Investasi Rp700 M