Amar Bank Kejar Pemenuhan Modal Inti Rp2 Triliun di 2021

Amar Bank bukukan laba Rp2 miliar di kuartal-II 2021

Amar Bank Kejar Pemenuhan Modal Inti Rp2 Triliun di 2021
Direksi Amar Bank/DOK. Pribadi
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank) mengaku optimis dapat mengejar pemenuhan modal inti mereka hingga mencapai Rp2 triliun di 2021. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) POJK No.12/2020. 

Di mana dalam aturan tersebut diatur modal inti minimum bank umum senilai Rp3 triliun dengan batas tenggat waktu, yakni Rp1 triliun pada 2020, Rp2 triliun pada 2021, serta Rp3 triliun pada 2022. Seperti kita ketahui, Bank Amar hingga Juni 2021 tercatat baru memiliki modal inti senilai Rp1 triliun.  

Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsian pun menyatakan, saat ini banyak investor yang berminat masuk dan menyokong permodalan Amar Bank. Namun demikian, pihaknya masih terus menyeleksi pinangan beberapa investor tersebut. 

"Sebagai bank yang terdepan dalam digital banking, kami banyak mendapat minat investor. Jadi kami punya banyak opsi untuk mencukupi permodalan yang ditetapkan OJK untuk tahun ini dan tahun depan," kata Vishal dalam Public Expose Virtual Bank Amar secara virtual, di Jakarta Rabu (25/8). 

Pihaknya juga optimis dapat memenuhi aturan tersebut dengan menggenjot layanan digital miliknya Tunaiku serta Senyumku. 

Bukukan laba Rp2 miliar

Berdasarkan laporan keuangannya, hingga Kuartal-II 2021 Amar Bank berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp2 miliar atau terkoreksi 90,2% (YoY) dari periode yang sama tahun lalu di Rp20,4 miliar. Meski demikian, capaian tersebut masih tumbuh 25,3 % secara kuartalan (QoQ). 

Pada kuartal II 2021, Amar Bank juga mencatatkan pendapatan operasional sebesar Rp134,5 miliar atau tumbuh 7,5% (QoQ) di mana hal tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih dan pendapatan non bunga yang masih konsisten hingga saat ini. 

Amar Bank juga berhasil mencatatkan pendapatan bunga bersih menjadi sebesar Rp 87,1 Miliar atau naik 6,9% QoQ. Peningkatan kinerja pada pendapatan bunga Bersih ini disebabkan oleh cost of fund di level optimal sehingga dari sisi profitabilitas konsisten positif. 

Fokus ke produk digital

Amar Bank berkomitmen untuk berperan dalam ekonomi digital di Indonesia dengan membangun ekosistem digital melalui pinjaman digital Tunaiku dan Digital Bank, Senyumku. Melalui teknologi big data dan AI, Tunaiku diharapkan dapat membantu masyarakat untuk bijak dan bertanggungjawab dalam menggunakan pinjaman untuk kebutuhan produktif.
  
Tercatat hingga 30 Juni 2021, aplikasi pinjaman digital Tunaiku telah diunduh sebanyak 6,7 juta kali, menerima lebih dari 9 juta aplikasi pinjaman. Tak hanya itu, Tunaiku juga berhasil memfasilitasi 600.000 lebih total pencairan pinjaman. Dalam pinjaman ini terkonsentrasi pada tiga tujuan produktif yakni renovasi rumah (36%), modal usaha (25%), dan pendidikan (13%). 

Total pinjaman tumbuh 8,1%

Dari sisi pinjaman hingga kuartal II 2021, Amar Bank mencatatkan total pinjaman senilai Rp 1,85 triliun atau tumbuh sebesar 8,1% secara tahunan (YTD). Saat ini portofolio total pinjaman  Amar Bank mayoritas masih didominasi oleh Tunaiku. 

Pinjaman yang disalurkan melalui Tunaiku sebagian besar diberikan kepada segmen usaha mikro dengan kontribusi sebesar 44% dari total portofolio kredit. Hal tersebut menunjukkan segmentasi bisnis dari Amar Bank yang mendukung perbaikan ekonomi nasional, khususnya pada perekonomian UMKM yang berkontribusi sekitar 61,1% terhadap PDB Indonesia. 

 Dari sisi pendanaan hingga kuartal II 2021, Amar Bank tetap menjaga besaran dana pihak ketiga (DPK) pada level yang mencukupi. CASA (Current Account and Saving Account) tercatat sebesar Rp 155 miliar atau naik 94,7% YTD dan difokuskan untuk naik signifikan kedepannya seiring dengan bertambahnya pengguna digital bank Senyumku.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar OpenSea dengan Mudah, Lakukan 6 Langkah Ini
11 Bahasa Tertua di Dunia, Ada yang Masih Digunakan
GoTo Lepas GoTo Logistics, Bagaimana Nasib GoSend?
BTPN Syariah Bukukan Laba Rp264 miliar di Kuartal I-2024
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia
Bisnis Otomotif dan Alat Berat Lesu, Laba Bersih Astra Turun 14,3%