Astra Life Bayarkan Rp190 miliar Klaim Covid-19 sejak Pandemi

Sebanyak 21,32 juta penduduk terdampak Covid-19.

Astra Life Bayarkan Rp190 miliar Klaim Covid-19 sejak Pandemi
Petugas Keruangan ICU Khusus COVID-19 di RSUD dr Pirngadi Medan, Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (3/9). ANTARA FOTO/Fransisco Carolio
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Memasuki masa new normal, perusahaan asuransi tetap membayarkan sejumlah klaim Covid-19. Astra Life salah satunya, yang tetap membayarkan manfaat terkait Covid-19 sesuai dengan ketentuan polis milik nasabah. 

Sejak pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia pada Maret 2020 hingga Febuari 2022, Astra Life telah membayarkan klaim terkait Covid-19 senilai Rp190 miliar yang meliputi polis individu maupun kumpulan. 

“Astra Life juga turut berbenah, berdaptasi dan berinovasi untuk memberikan manfaat perlindungan bagi nasabah, disertai dengan kemudahan dalam mengakses produk dan layanan secara digital," kata Windy Riswantyo selaku VP, Head of Marketing & Branding and Digital Channel Astra Life melalui keterangan resmi di Jakarta, Rabu (6/4).

Dirinya pun membagikan sejumlah strategi perencanaan keuangan untuk menghadapi masa pasca pandemi. 

Sebanyak 21,32 juta masyarakat terdampak Covid-19

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per November 2021, terdapat 21,32 juta atau setara 10,32 persen penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19. Hal tersebut meliputi pengurangan jam kerja, pemberhentian kerja sementara waktu, hingga pengangguran. 

Oleh karena itu, perencanaan merupakan salah satu mekanisme kita dalam beradaptasi agar siap menghadapi masa depan pasca pandemi. 

"Pandemi Covid-19 telah membuat banyak orang yang tadinya tidak mau terlalu pusing dengan perencanaan hidup, mengambil waktu sejenak untuk memikirkan kembali rencana kehidupannya, termasuk rencana keuangannya," kata Windy. 

Siapkan strategi financial

Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk memiliki kesiapan finansial adalah dengan strategi finansial yang terencana, misalnya berhemat, memprioritaskan pembayaran hutang, menabung, serta berinvestasi. 

Selain itu, jika ingin berjaga-jaga dari kerugian finansial yang besar, misalnya sakit atau bahkan meninggal dunia, maka bisa memanfaatkan produk asuransi jiwa.

Digitalisasi jangan hanya digunakan untuk konsumtif

Pandemi Covid-19 juga telah mendorong bisnis digital berkembang kian cepat. Keberadaannya seolah menjadi titik penting pertemuan antara pembeli dan penjual di tengah keterbatasan mobilitas akibat kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat. 

Namun, sebaiknya digitalisasi tidak hanya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan konsumtif, kemajuan digital juga bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan produktif. 

"Misalnya mengikuti berbagai kelas webinar dan kelas online secara gratis untuk pengembangan diri, membuka tabungan secara online tanpa harus datang ke bank, mencari produk asuransi yang sesuai hanya dengan berseluncur di internet seperti berbelanja di e-commerce," pungkas Windy.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra Otoparts Bagi Dividen Rp828 Miliar, Simak Jadwalnya
IKN Menjadi Target Inovasi yang Seksi bagi Investor Luar Negeri
Pemerintah Sudah Tarik Utang Rp104,7 Triliun Hingga 31 Maret 2024
Museum Benteng Vredeburg Lakukan Revitalisasi Senilai Rp50 Miliar
Pemerintah Realisasikan Rp220 T Untuk 4 Anggaran Prioritas di Q1 2024
ERAL Kolaborasi dengan DJI dan Fujifilm di Kampanye Motion Creativity