Awal Maret, Aliran Modal Asing Keluar Rp6,13 triliun dari Indonesia

Sepanjang 2022, modal asing keluar dari SBN Rp1,6 triliun.

Awal Maret, Aliran Modal Asing Keluar Rp6,13 triliun dari Indonesia
Ilustrasi Bank Indonesia dalam Uang/Shutterstock E.S Nugraha
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing telah keluar dari pasar keuangan Indonesia senilai Rp6,13 triliun pada awal Maret 2022. 

“Berdasarkan data transaksi 1-2 Maret 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp6,13 triliun,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (4/3). 

Lebih rinci Erwin menjelaskan, aliran modal asing tersebut keluar dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp8,30 triliun. Sedangkan dari pasar saham aliran modal asing masih masuk senilai Rp2,17 triliun.

Sepanjang 2022, modal asing keluar dari SBN Rp1,6 triliun

Adapun sejak awal tahun hingga 2 Maret 2022, BI mencatat aliran modal asing yang keluar dari pasar SBN mencapai Rp1,60 triliun sementara yang masuk ke pasar saham mencapai Rp23,20 triliun. 

Erwin menjelaskan, perkembangan tersebut sejalan dengan aksi risk off di pasar keuangan global. 

Sementara itu, untuk premi risiko investasi (credit default swap/CDS) Indonesia tercatat meningkat ke level 110,71 bps per 3 Maret 2022, dari sebelumnya di level 104,31 bps per 25 Februari 2022.

Inflasi minggu pertama Maret 2022 diprediksi capai 0,32%

Sementara itu, berdasarkan Survei Pemantauan Harga (SPH) BI pada minggu I Maret 2022, perkembangan harga pada Minggu I Maret 2022 tetap terkendali dan diperkirakan inflasi 0,32 persen (mtm). 

Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Maret 2022 secara tahun kalender sebesar 0,88 persen (ytd), dan secara tahunan sebesar 2,31 persen (yoy).

Cabai merah jadi penyumbang utama inflasi awal Maret

Erwin menjelaskan, penyumbang utama inflasi Maret 2022 sampai dengan minggu I yaitu komoditas cabai merah sebesar 0,07 persen (mtm). 

Sedangkan komoditas cabai rawit, tempe, bawang merah, dan emas perhiasan masing-masing menyumbang inflasi sebesar 0,03 persen (mtm). Serta penyumbang lain ialah bahan bakar rumah tangga (BBRT) dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm).  Sementara itu, komoditas yang mengalami deflasi minyak goreng sebesar -0,04 persen (mtm).

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi