Bank DBS dan Bahana TCW Rilis Reksa Dana Global Healthcare, Berminat?

Reksa dana berbasis ESG dan menyasar industri kesehatan.

Bank DBS dan Bahana TCW Rilis Reksa Dana Global Healthcare, Berminat?
Khakimullin Aleksandr/Shutterstock
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Pandemi Covid-19 tidak hanya menjadi salah satu pemicu peningkatan permintaan produk dan layanan kesehatan, tetapi juga meningkatkan digitalisasi layanan kesehatan. 

Pada laporan riset Deloitte tahun 2021 disebutkan, sebanyak 75 persen masyarakat lebih memilih untuk menggunakan layanan kesehatan jarak jauh (telehealth) di masa mendatang. 

Menyikapi momentum tersebut, layanan perbankan prioritas DBS Treasures dan Bahana TCW bekerja sama menghadirkan Reksa Dana Bahana Global Healthcare Sharia USD Equity untuk pertama kalinya di Indonesia. 

Produk ini merupakan instrumen investasi syariah yang berfokus pada industri sektor kesehatan di pasar luar negeri (offshore) serta mengintegrasikan Environmental dan  Social, Governmental (ESG) dalam pengelolaannya. Peluncuran instrumen ini melengkapi rangkaian produk investasi komprehensif yang menjadi solusi investasi bagi nasabah dalam mengelola dan mengembangkan kekayaan. 

"Produk ini merupakan produk reksa dana syariah yang berfokus pada pasar saham Amerika Serikat yang saat ini terkonsentrasi pada sektor kesehatan," kata Marketing Director Bahana TCW Danica Adhitama melalui konfrensi video di Jakarta, Selasa (15/3).

Produk bisa dibeli pada 25 Maret 2022

Head of Consumer Banking Group Bank DBS Indonesia Rudy Tandjung menjelaskan, produk Bahana Global Healthcare Sharia USD Equity akan efektif mulai 25 Maret 2022. 

DBS Treasures juga membuka akses bagi nasabah yang ingin melakukan diversifikasi investasi denominasi USD yang berfokus pada sektor kesehatan yang diperkuat inovasi teknologi. 

Dirinya mengatakan, saat ini investasi cukup dengan aplikasi digibank by DBS yang memberikan kemudahan proses registrasi Single Investor Identity (SID), pembelian, penjualan, hingga switching reksa dana yang dapat dilakukan secara online. 

Pengeluaran industri kesehatan global diprediksi masih meningkat

Masih dalam laporan riset Deloitte tahun 2021, disebutkan bahwa dalam periode tahun 2020 hingga 2024 pengeluaran untuk industri kesehatan diperkirakan akan meningkat sebesar 3,9 persen per tahun atau meningkat 2,8 persen dari periode 2015-2019 secara global. 

Tak hanya itum Danica menjelaskan, dengan berkolaborasi dengan Franklin Templeton, produk ini menerapkan prinsip syariah dan mengintegrasikan ESG dalam pengelolaan portofolio produk. 

Menurutnya, perkembangan situasi menuju endemi saat ini didukung perkembangan teknologi yang akan mendorong pembuatan obat yang lebih efektif, pengoperasian data pasien yang kian efisien. Dengan begitu, layanan kesehatan yang semakin canggih, kemampuan para tenaga ahli yang semakin andal, serta pengalaman pasien yang semakin dimudahkan.

Belanja kesehatan di AS tembus US$4 triliun

Menurujuk data DBS Group CIO Insight secara global, sektor kesehatan merupakan salah satu sektor penting.  Salah satu indikator dapat dilihat dari pertumbuhan pembelanjaan kesehatan di Amerika Serikat (AS) meningkat dalam 3 dekade terakhir. 

Bahkan, di tahun 2020 belanja kesehatan di AS bisa mencapai US$4 triliun. Nilai ini setara dengan 20 persen dari PDB Amerika Serikat secara total. 

Hal ini selaras dengan beberapa negara besar lainnya, termasuk Cina, Jepang & negara-negara Eropa. Beberapa faktor pendukung pertumbuhan ini diantaranya meningkatnya populasi yang menua, pesatnya kebutuhan untuk penelitian & pengembangan (R&D) kemajuan medis serta teknologi kesehatan.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Cara Daftar OpenSea dengan Mudah, Lakukan 6 Langkah Ini
11 Bahasa Tertua di Dunia, Ada yang Masih Digunakan
GoTo Lepas GoTo Logistics, Bagaimana Nasib GoSend?
BTPN Syariah Bukukan Laba Rp264 miliar di Kuartal I-2024
Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Microsoft Umumkan Investasi Rp27 Triliun di Indonesia