Bank Mandiri Catatkan Laba Bersih Rp 28,03 triliun di 2021

Kredit Bank Mandiri tumbuh 8,86% .

Bank Mandiri Catatkan Laba Bersih Rp 28,03 triliun di 2021
Direksi Bank Mandiri di Paparan Kinerja 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) di sepanjang tahun 2021 berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp 28,03 triliun. Capaian tersebut tumbuh 66,8 persen secara year on year (YoY) bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya di Rp17,1 triliun. 

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan, pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang oleh optimalisasi fungsi intermediasi perseroan yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang positif. 

"Sepanjang tahun 2021, Bank Mandiri telah secara aktif mengimplementasikan transformasi digital untuk mencapai strategi jangka panjang dan menghasilkan pertumbuhan bisnis berkelanjutan," ujar Darmawan dalam Paparan Kinerja Bank Mandiri 2021 di Jakarta, Kamis (27/1). 

Kredit Bank Mandiri tumbuh 8,86%

Hingga akhir 2021, laju kredit perseroan secara konsolidasi mampu tumbuh positif sebesar 8,86 persen secara YoY menjadi Rp 1.050,16 triliun, atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit Industri sebesar 5,2 persen YoY. 

Bila dirinci berdasarkan segmennya, kredit korporasi masih menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan dengan realisasi mencapai Rp 370 triliun atau tumbuh sebesar 8 persen YoY secara konsolidasi. Sementara itu, kredit komersial mencatat pertumbuhan tertinggi di tahun 2021 sebesar 9,7 persen secara YoY menjadi sebesar Rp 174 triliun.  

"Dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, Bank Mandiri berkomitmen untuk bersama-sama mendorong kebangkitan ekonomi di sektor-sektor potensial pada masing-masing wilayah termasuk UMKM," paparnya.  

Tercatat, sepanjang tahun 2021, penyaluran kredit UMKM Bank Mandiri terus mencatat peningkatan signifikan sebesar 15 persen secara tahunan dengan nilai realisasi menembus Rp 103,5 triliun. Pertumbuhan pada sisi kredit UMKM, juga didukung oleh upaya pemerintah dan regulator lewat optimalisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).  

Hasilnya, realisasi penyaluran KUR Bank Mandiri berhasil memenuhi target yang dipatok oleh Pemerintah pada tahun 2021 sebesar Rp 35 triliun kepada lebih dari 371 ribu debitur. Sejalan dengan mandat pemerintah, penyaluran KUR Bank Mandiri utamanya disalurkan ke sektor produktif seperti pertanian sebesar Rp 9,93 triliun serta industri pengolahan dan lainnya sebesar Rp 6,88 triliun. 

DPK Bank Mandiri capai Rp1.291,1 triliun

Fungsi intermediasi tersebut juga diimbangi pertumbuhan DPK yang kuat, yakni sebesar 12,8 persen YoY secara konsolidasi menjadi Rp 1.291,1 triliun. 

Darmawan menambahkan, pertumbuhan DPK ini utamanya ditopang oleh peningkatan dana murah (CASA) secara konsolidasi sebesar 19,8 persen YoY yang turut berkontribusi menjaga Cost of Fund (CoF) di angka 1,71 persen. Secara konsolidasi, sehingga rasio CASA Bank Mandiri juga meningkat sebesar 407 basis poin (bps) secara tahunan menjadi 69,7 persen.  

Peningkatan rasio CASA ini, lanjut Darmawan disumbang oleh pertumbuhan dana tabungan yang secara konsolidasi meningkat 12,8 persen YoY dari Rp 431 triliun di akhir 2020 menjadi Rp 487 triliun. Selai itu, pertumbuhan giro secara konsolidasi juga meningkat 29,2 persen YoY dari Rp 320 triliun di akhir 2020 menjadi Rp 413 triliun pada tahun 2021.

Aset Bank Mandiri capai Rp 1.726 triliun di 2021

Pertumbuhan CASA dan penyaluran kredit yang berkelanjutan juga ikut menopang pertumbuhan aset Bank Mandiri secara konsolidasi di tahun 2021 menjadi Rp 1.726 triliun. Aset tersebut tumbuh 11,9 persen lebih tinggi dibanding periode tahun sebelumnya.  

"Kami tentunya secara berkala akan memantau kondisi perekonomian, termasuk menggali potensi-potensi bisnis untuk menunjang pertumbuhan kinerja yang optimal," terangnya.  

Seluruh kinerja positif dan inisiatif yang telah Bank Mandiri lakukan di tahun 2021 direfleksikan pada kinerja saham Bank Mandiri yang naik sebesar 11,1 persen YoY.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

Most Popular

Pialang Adalah: Pengertian, Tugas, dan Cara Kerjanya
Lima Anak Bernard Arnault Jadi Direksi, Penerus LVMH Diragukan
Daftar Produk Paling Laris Dibeli di Tokopedia dan Tiktok Saat Ramadan
Pelaku Usaha dan UMKM Kini Bisa Daftar Sertifikasi Halal Lewat Shopee
Rupiah Tertekan ke Rp16.217 per US$ Usai Data PDB AA Dirilis
Peluang Rebound IHSG Terbuka, Didukung Kebijakan Suku Bunga