Bank Mandiri hingga BSI Terus Genjot Kredit Hijau, Ini Realisasinya

Kredit hijau Bank Mandiri capai Rp226 triliun.

Bank Mandiri hingga BSI Terus Genjot Kredit Hijau, Ini Realisasinya
Bisnis berkelanjutan dengan ESG. (Pixabay/Geralt)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bank Mandiri hingga anak usahanya Bank Syariah Indonesia (BSI) terus mengencarkan kredit atau pembiayaan hijau. Hal tersebut sebagai komitmen perseroan untuk menciptakan green economy yang tercermin pada ESG Framework & Roadmap dalam Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan sesuai dengan POJK 51/2017. 

Pendekatan ekonomi hijau sendiri telah menjadi tren kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh berbagai negara secara global guna membangun pertumbuhan ekonomi berkelanjutan atau sustainable development. Tanpa terkecuali Indonesia yang memiliki potensi sumber daya energi terbarukan yang besar. 

Komitmen Indonesia mendukung ekonomi hijau terus meningkat signifikan sebagai bukti keseriusan industri dan pemerintah. Hal ini terlihat dari total Pembiayaan Hijau Nasional pada akhir 2021 sebesar Rp466 trilun atau 8 persen dari total Kredit Indonesia. 

Kredit hijau Bank Mandiri capai Rp226 triliun

Ilustrasi Plaza Mandiri/ Dok Bank Mandiri

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar bahkan mengkalim, Bank Mandiri telah berkontribusi 20,7 persen dari total kredit hijau di Tanah Air. 

Dirinya mengungkapkan, hingga kuartal II-2022 Bank Mandiri telah menyalurkan kredit hijau berkelanjutan sebesar Rp226 triliun. 

"Antara lain pembiayaan kepada sektor energi terbarukan, pengelolaan SDA berkelanjutan, dan transportasi ramah lingkungan," kata Alexandra melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta,Rabu (7/9).

Tidak hanya dari sisi kredit, dari sisi pendanaan, bank berkode emiten BMRI ini juga telah mengembangkan serangkaian sustainable product. Seperti sustainable bond sebesar US$300 juta, ESG repo sebesar US$ 500 juta, serta retail consumer loan untuk pembelian mobil listrik dan solar panel. 

“Untuk mengakselerasi Low Carbon Investment, kami akan terus berinovasi mengembangkan berbagai produk berkelanjutan sesuai best practices seperti sustainability linked loan termasuk ke sektor renewable energy,” kata Alexandra. 
  

Pembiayaan ESG BSI capai Rp50,05 triliun

Gedung BSI/ Dok BSI

Tak hanya itu, BSI secara konsisten juga mendukung keuangan berkelanjutan. Terkait implementasi  ESG, BSI mencatat penyaluran pembiayaan hingga Juni 2022 mencapai Rp50,05 triliun. 

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, BSI berkomitmen dalam menjaga nilai-nilai syariah dalam menyalurkan pembiayaan sehat dan berkelanjutan. 

Sementara itu, dana untuk Corporate Social Responsibility (CSR) perseroan yang mengusung konsep people, planet, dan profit (3P) telah tersalurkan sebesar Rp84,1 miliar ke berbagai sektor socioeconomic. 

Selain itu, banyak hal yang dijalankan bank syariah ini. Salah satunya ialah membangun gedung landmark dengan mengusung konsep green building yang hemat energi dan ramah lingkungan di Aceh. Gedung yang akan menjadi ikon Aceh ini, sekaligus menjadi penanda dukungan BSI untuk meningkatkan perekonomian Aceh secara berkelanjutan. 

"Kami mulai pembangunan gedung BSI yang ramah lingkungan dan hemat energi ini di Banda Aceh, sekaligus bagian dari mengimplementasikan konsep ESG,” kata Hery.

Magazine

SEE MORE>
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024
Change the World 2023
Edisi Desember 2023
Back for More
Edisi November 2023
Businessperson of the Year 2023
Edisi Oktober 2023
Rethinking Wellness
Edisi September 2023
Fortune Indonesia 100
Edisi Agustus 2023
Driving Impactful Change
Edisi Juli 2023

IDN Media Channels

Most Popular

Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp17 Triliun, Ini Jadwalnya
Mengenal Proses Screening Interview dan Tahapannya
Cara Mengaktifkan eSIM di iPhone dan Cara Menggunakannya
Digempur Sentimen Negatif, Laba Barito Pacific Tergerus 61,9 Persen
Perusahaan AS Akan Bangun PLTN Pertama Indonesia Senilai Rp17 Triliun
SMF Akui Kenaikan BI Rate Belum Berdampak ke Bunga KPR Bersubsidi